Baru Menjabat 5 Hari, Presiden Peru Mengundurkan Diri

PRESIDEN Peru Manuel Merino mengundurkan diri pada Minggu, hanya lima hari setelah menjabat. Merino, 59, mengundurkan diri tak lama setelah sidang Kongres memintanya untuk berhenti dari jabatannya sebelum pukul 18.00 waktu setempat atau menghadapi kecaman.

“Saya ingin memberi tahu seluruh negeri bahwa saya mengundurkan diri,” kata Merino dalam pidato yang disiarkan televisi, sehari setelah tindakan keras polisi terhadap pengunjuk rasa yang menyebabkan sedikitnya dua orang tewas.

Kongres diperkirakan akan menunjuk presiden baru dalam sidang baru pada Minggu malam waktu setempat. Ribuan orang turun ke jalan pada hari-hari protes terhadap Merino menyusul penggulingan pendahulunya, Martin Vizcarra, yang didakwa atas tuduhan korupsi.

Pemilu dijadwalkan pada April 2021 dan Merino dijadwalkan meninggalkan kekuasaan pada Juli, ketika mandat Vizcarra akan
berakhir. 

Ultimatum Kongres tersebut terjadi setelah kementerian kesehatan mengatakan dua pengunjuk rasa tewas pada Sabtu selama aksi protes besar-besaran dan damai di Lima, yang ditekan polisi yang menembakkan peluru senapan dan gas air mata.

Merino mengatakan bahwa untuk menghindari kekosongan kekuasaan, 18 menteri yang dia sumpah pada Kamis untuk sementara akan tetap di jabatan mereka, meskipun hampir semua telah mengundurkan diri setelah tindakan keras terhadap aksi protes pada Sabtu.

Vizcarra, 57, menyambut baik pengunduran diri saingannya, setelah mempertanyakan legalitas pemecatannya minggu lalu. “Sebuah kediktatoran telah meninggalkan istana,” kata nya kepada wartawan di luar rumahnya di Lima seraya menambahkan bahwa Merino sedang menghancurkan demokrasi.

Ribuan orang turun ke jalan pada Sabtu menentang Merino, mantan ketua Kongres yang menjabat pada Selasa.

Vizcarra mendapat dukungan luas sejak menggantikan Pedro Pablo Kuczynski, mantan bankir Wall Street yang dipaksa mengundurkan diri di bawah ancaman pemakzulan atas tuduhan korupsi pada 2018. (Nur/AFP/I-1)