BN Pertimbangkan Ganti Muhyiddin

KOALISI Barisan Nasional (BN) yang dipimpin UMNO kemarin merundingkan kemungkinan upaya penggantian Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dengan anggota parlemen senior dari barisan mereka sendiri.

UMNO saat ini dinilai mampu merebut kekuasaan pemerintahan di negeri itu. Dengan catatan, jika UMNO dapat menemukan kandidat yang cocok dan mencapai kesepakatan dengan Parti Pribumi Bersatu Malaysia yang dipimpin oleh Muhyiddin.

Muhyiddin sendiri kemarin telah bertemu dengan para menteri. Mereka membahas penolakan Raja Malaysia Sultan Abdullah terhadap
permintaan permberlakuan keadaan darurat di Malaysia.

Dikutip dari harian The Straits Times, Muhyiddin diketahui sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri pada Minggu  (25/10) malam setelah Raja menolak permintaan tersebut.

“Muhyiddin terguncang oleh penolakan Raja, tetapi dia tidak ingin mengikuti jejak Mahathir,” kata seorang sumber, merujuk pada bagaimana pengunduran diri mantan perdana menteri Mahathir Mohamad pada Februari 2020 telah membuat Malaysia dalam kekacauan politik.

Para kritikus menilai permintaan pemberlakuan keadaan darurat itu sebagai taktik Muhyiddin untuk tetap berkuasa.

UMNO absen

Para ketua partai dari koalisi Perikatan Nasional (PN), dengan BN adalah komponen terbesar, kemarin melakukan rapat di Kantor Perdana Menteri. Namun, Ketua UMNO Ahmad Zahid Hamidi tidak hadir. Zahid sendiri telah mengancam akan menarik dukungan partainya terhadap Muhyiddin dalam beberapa pekan terakhir.

Namun, Zahid mengatakan absen dalam pertemuan PN karena sedang sakit. Kenyataannya, dia sebagai Ketua BN kemudian memimpin rapat yang dihadiri 42 anggota parlemen di markas UMNO setelah pertemuan kabinet selesai.

“Itu yang dibicarakan. Kami membahas bagaimana untuk bergerak maju,” ungkap Hishammuddin Hussein, yang juga menjabat Menlu Malaysia, ketika ditanya apakah pengunduran diri PM ada dalam agenda.

Adapun anggota dewan tertinggi UMNO, Zahidi Zainul Abidin, mengatakan muncul pandangan untuk menarik kembali dukungan terhadap Muhyiddin.

“Namun, mayoritas menolak Anwar Ibrahim dan Partai Aksi Demokratik (DAP),” kata Zahidi.

Dewan pimpinan tertinggi UMNO kemudian dikabarkan akan segera berkumpul untuk menentukan apakah partai itu maupun BN akan terus mendukung pemerintahan Muhyiddin atau tidak.

Anwar Ibrahim selaku pemimpin oposisi kini memimpin koalisi Pakatan Harapan (PH) yang antara lain diisi oleh DAP yang didominasi etnik Tionghoa.

Kritik Mahathir

Mantan PM Mahathir, yang kini mengepalai Parti Pejuang Tanahair (Pejuang), kemarin mendesak politisi PN untuk menghormati keputusan Raja dan tidak membuat kekacauan politik.

“Kami berharap politisi dari berbagai kubu berhenti melakukan tindakan di belakang layar untuk mengganti pemerintahan atau menerima suap selama pemilihan umum,” ujarnya seperti dikutip dari harian The New Strait Times.

Dikatakannya, Pejuang juga bersedia bekerja sama dengan partai lain untuk memulihkan stabilitas politik di Malaysia. (X-11)