Inggris-Jepang Teken Perjanjian Perdagangan Bebas

INGGRIS dan Jepang meneken perjanjian perdagangan bebas di Tokyo, beberapa jam sebelum negosiasi kesepakatan pasca-Brexit dengan Uni Eropa akan dilanjutkan.

Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Inggris-Jepang (CEPA), yang pada prinsipnya disepakati bulan lalu, menandai kesepakatan pertama Inggris dengan ekonomi utama sejak Brexit.

Pemerintah menyatakan perjanjian itu akan meningkatkan perdagangan dengan Jepang sebesar £ 15,2 miliar selama 15 tahun ke depan dan bisnis Inggris akan menikmati perdagangan bebas tarif pada 99% ekspornya ke negara itu.

Menteri Perdagangan Internasional Liz Truss telah mencapai kesepakatan dengan Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi melalui video call pada 11 September.

"Betapa tepatnya berada di negeri matahari terbit untuk menyambut awal era baru perdagangan bebas," kata Truss. Ia pun menambahkan bahwa itu akan membuka jalan menuju keanggotaan Inggris dalam Kemitraan Trans-Pasifik yang lebih luas.

Pemerintah mengatakan kesepakatan itu akan mendukung pekerjaan manufaktur mobil dan rel Inggris, tarif yang lebih rendah untuk produk seperti daging babi, daging sapi dan salmon, dan konsumen Inggris akan mendapatkan akses ke barang-barang Jepang yang lebih murah dan berkualitas tinggi.

Direktur Jenderal CBI Dame Carolyn Fairbairn mengatakan bahwa kesepakatan tersebut berpotensi untuk mendukung pekerjaan di seluruh negeri melalui peningkatan ekspor pertanian Inggris dan mendukung sektor manufaktur dan jasa. "Konsumen juga akan mendapatkan keuntungan melalui pilihan yang lebih banyak," tambahnya.

Analisis pemerintah mengatakan bahwa kesepakatan dengan Jepang akan meningkatkan PDB Inggris sekitar 0,07% selama 15 tahun dan meningkatkan upah pekerja Inggris sebesar £ 800 juta dalam jangka panjang.

Pembicaraan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa akan dilanjutkan setelah terhenti minggu lalu ketika Downing Street bersikeras tidak ada gunanya melanjutkan diskusi kecuali ada perubahan sikap dari UE. Kepala perunding Uni Eropa Michel Barnier menyambut baik dibukanya kembali pembicaraan tersebut. (Skynews/OL-8)