Misi Bersejarah Uni Emirat Arab Menuju Mars Diluncurkan

MISI luar angkasa pertama negara Arab ke Mars meluncur dari Jepang pada Senin (20/7) dari Pusat Antariksa Tanegashima Jepang, pukul 06.58 pagi waktu setempat (21.58 GMT Minggu). 

Misi ambisius negara kaya minyak itu untuk mengungkap rahasia cuaca di Planet Merah. Dikutip RTL, satelit riset tak berawak bernama Al-Amal dalam bahasa Arab yang berarti Hope atau harapan itu lepas landas setelah beberapa kali penundaan karena cuaca buruk. 

Peluncuran itu menandai langkah awal program luar angkasa ambisius Uni Emirat Arab yang akan terus dikembangkan ke depan. Berikut ialah beberapa fakta dan angka tentang proyek negara kaya minyak itu yang mendapat inspirasi dari masa keemasan Timur Tengah, dari pencapaian budaya dan ilmiah.

Program jangka panjang

UEA terdiri dari tujuh emirat termasuk ibu kota Abu Dhabi dan Dubai. Mereka memiliki 9 satelit yang berfungsi di orbit dengan berencana untuk meluncurkan 8 satelit lainnya di tahun-tahun mendatang.

Pada September, UEA mengirim satelit pertama ke luar angkasa, Hazza Al-Mansouri dengan tiga anggota awak. Mereka meluncur dengan roket Soyuz dari Kazakhstan, pulang setelah misi 8 hari, dan menjadi orang Arab pertama yang mengunjungi Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Namun, ambisi UEA tak sebatas itu, mereka mempunyai tujuan untuk membangun permukiman manusia di Mars pada 2117. Mereka juga berencana untuk membuat Kota Sains berkubah putih di gurun di luar Dubai, untuk menyimulasikan kondisi Mars dan mengembangkan teknologi yang diperlukan dalam menjelajah planet itu.

Di bawah strategi antariksa nasional yang diluncurkan tahun lalu, UEA juga sedang mengincar proyek-proyek penambangan masa depan di luar Bumi dan pariwisata luar angkasa. Negara itu telah menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan pariwisata luar angkasa Richard Branson.

Perjalanan Hope

Tonggak sejarah berikutnya ialah peluncuran satelit riset Hope, yang menurut para pejabat dirancang untuk menginspirasi kaum muda di kawasan itu dan membuka jalan bagi terobosan ilmiah.

Seorang pejabat ruang angkasa UEA menyebut peluncuran itu sebagai tonggak penting bagi UEA dan regionnya. Berbeda dengan dua program Mars lainnya yang dijadwalkan untuk tahun ini, termasuk Tianwen-1 dari Tiongkok dan Mars 2020 dari Amerika Serikat, satelit UEA tidak akan mendarat di Planet Merah, tetapi mengorbitnya selama satu tahun penuh di Mars, yakni 687 hari.

Hope juga akan memakan waktu 7 bulan untuk menempuh jarak 493 juta kilometer (307 juta mil) ke Mars sekaligus tepat pada waktu peringatan ke-50 persatuan emirat pada 2021.

Pengetahuan dan inspirasi

Tiga instrumen yang dipasang pada probe akan memberikan gambar atmosfer Mars sepanjang tahun Mars. 

Yang pertama ialah spektrometer inframerah untuk mengukur atmosfer yang lebih rendah dan menganalisis struktur suhu. Yang kedua ialah imager resolusi tinggi yang akan memberikan informasi tentang tingkat ozon. Dan, yang ketiga, spektrometer ultraviolet, diatur untuk mengukur kadar oksigen dan hidrogen dari jarak hingga 43 ribu kilometer dari permukaan.

“UEA ingin mengirim pesan kuat kepada pemuda Arab dan untuk mengingatkan mereka tentang masa lalu, bahwa kami dulu ialah generator pengetahuan,” kata Omran Sharaf, manajer proyek misi itu kepada AFP. (Van/RTL/AFP/I-1)