Jepang akan Perkuat Penjagaan di Kepulauan Senkaku

JEPANG akan memperkuat penjagaan terhadap kepulauan Senkaku di Laut China Timur yang disengketakan dengan Tiongkok dan pulau-pulau terpencil lainnya. Upaya itu dilakukan Tokyo dengan membentuk unit polisi khusus, lengkap dengan senjata otomatis.

Unit kepolisian akan berbasis di Okinawa yang terletak 420 kilometer sebelah timur Senkaku. Beijing sendiri menyebut wilayah itu sebagai Diaoyu.

“Dengan asumsi skenario yang meliputi pendaratan ilegal oleh kelompok bersenjata, anggota sangat terlatih yang dilengkapi dengan senapan mesin akan dikerahkan,” kata jaringan televisi NHK Jepang.

Militer dan penjaga pantai Jepang selama ini telah meningkatkan penjaga­an di sekitar pulau-pulau yang diseng­ketakan. Namun, langkah terbaru ini menjadi yang pertama kali untuk polisi Jepang dengan membentuk unit khusus demi membantu mempertahankan pulau-pulau.

NHK menambahkan, kepolisian Jepang juga sudah meminta 159 petugas tambah­an di Okinawa dan prefektur selatan lainnya, yaitu Fukuoka. Tujuannya, meningkatkan kemampuan dalam mengatasi situasi darurat di pulau-pulau terpencil.

Hubungan Jepang dengan Tiongkok telah lama tegang karena perebutan sejumlah pulau dan akibat agresi Jepang selama Perang Dunia II.

Pada 2012, sekelompok aktivis Tiongkok mendarat di salah satu pulau yang disengketakan dan mengibarkan bendera Tiongkok hingga membuat marah Jepang.

Pada 2016, ketegangan antara kedua negara kembali meningkat ketika kapal penjaga pantai dan kapal penangkap ikan dari Tiongkok berlayar ke perairan dekat dengan kelompok pulau yang diperselisihkan.

Hubungan antara Tiongkok dan Jepang memburuk ke titik terendah dalam beberapa dasawarsa setelah Jepang membeli gugusan pulau yang disengketakan dari pemilik pribadi pada 2012.

Dua seteru itu telah berupaya memperbaiki hubungan. PM Jepang, Shinzo Abe, mengunjungi Beijing pada Oktober tahun lalu dan kedua negara berjanji menjalin hubungan lebih dekat. Sementara itu, Xi Jinping pada Juni lalu juga menjadi presiden Tiongkok pertama yang mengunjungi Jepang dalam sembilan tahun terakhir. (AFP/Hym/X-11)