14 WNA di Singapura Lomba Pidato dan Cerita Berbahasa Indonesia

DALAM rangka mempromosikan dan mengembangkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional, serta untuk memberikan apresiasi dan memotivasi warga negara asing untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia dan memahami budaya Indonesia, KBRI Singapura bekerja sama dengan Kemdikbud menyelenggarakan lomba pidato dan bercerita dalam bahasa Indonesia bagi penutur asing.

Seperti dilansir dalam keterangan resmi Atdikbud/Pensosbud KBRI Singapura, Senin (20/5), lomba ini dilaksanakan setiap tahun sejak 5 tahun terakhir dan tahun 2019 ini diikuti dengan jumlah peserta terbanyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.  Peserta lomba adalah para pelajar maupun karyawan berusia 18 sd 30 tahun. 

Lomba diikuti 14 peserta dengan dua kategori yaitu Lomba Pidato dengan Tema Toleransi dan Lomba Bercerita. Masing-Masing peserta harus menyiapkan sendiri materi dan diberikan waktu 7 menit untuk menyampaikan pidato atau ceritanya, dan 3 menit sesi tanya jawab yang dilakukan dengan Tim Juri. 

Juara pertama untuk lomba pidato dimenangkan oleh Warga Negara asal Singapura atas nama Wee Chiang dan  untuk lomba bercerita dimenangkan oleh Lam Guan Yu. Para juara akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti wisata budaya di Indonesia dan menghadiri upacara kenegaraan dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia di Istana Negara, serta mengikuti lomba debat bersama dengan para 42 pemenang dr 21 negara selain juga akan mengikuti test UKBIPA. 

Lomba pidato dan bercerita ini merupakan program yang sangat bergengsi bagi para penutur asing untuk terus tertantang dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia serta mengenal Indonesia lebih jauh.

Baca juga: RI-Singapura Kerja Sama Gaet Wisman

Dalam pembukaan Lomba Pidato dan Lomba Bercerita bagi Penutur Asing, Deputy Cheif of Mission (DCM) KBRI Singapura menyebutkan bahwa bagi WNA penutur Bahasa Indonesia tidak perlu khawatir karena Bahasa Indonesia bisa digunakan di negara lain seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.

Sementara itu, para peserta lomba juga bertemu dengan Duta Besar Ngurah Swajaya di akhir kegiatan dalam suasana yang penuh hangat pada Buka Puasa Bersama KBRI Singapura dengan Masyarakat Indonesia di Singapura. 

"Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur Indonesia, serta terus meningkatnya FDI di Indonesia, WNA yang mampu berbahasa Indonesia akan mendapatkan peluang yang lebih besar untuk diterima di berbagai lapangan pekerjaan. Hal ini khususnya bagi perusahaan Asing yang memiliki kantor atau investasi di Indonesia," kata Dubes Ngurah dalam pertemuan dengan para peserta Lomba.  

Keikutsertaan peserta lomba pada Buka Puasa Bersama KBRI Singapura dengan Masyarakat Indonesia di Singapura digunakan sebagai kesempatan juga untuk mempraktikan Bahasa Indonesia oleh para penutur asing tersebut. Para peserta memilki latar belakang berbeda, mulai dari mahasiswa, pebisnis dan pegawai pemerintah Singapura. (RO/A-4)