Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

AS Kirim Kapal Induk untuk Ancam Iran

Mediaindonesia
07/5/2019 04:40
 AS Kirim Kapal Induk untuk Ancam Iran
Sebuah kapal kecil berlayar oleh USS Abraham Lincoln yang ditambatkan di Hong Kong. - Amerika Serikat( (Photo by SAMANTHA SIN / AFP))

AMERIKA Serikat mengirim kapal laut militer yang membawa pasukan penyerang angkatan laut dan satuan pengebom ke wilayah Timur Tengah.

Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, menyatakan langkah itu sebagai pesan kuat terhadap Iran.

"Menanggapi sejumlah indikasi dan peringatan yang merisaukan, AS mengerahkan kapal induk pembawa pasukan penyerang USS Abraham Lincoln. Berikut juga satuan tugas pengebom ke wilayah Komando Pusat AS," ujar Bolton melalui pernyataan resmi.

Penyebaran itu bertujuan mengirimkan pesan yang jelas kepada rezim Iran. "Bahwa setiap serangan terhadap kepentingan AS atau sekutu, akan ditanggapi dengan kekuatan yang tak ada habisnya," lanjut Bolton.

"AS tidak menginginkan perang dengan rezim Iran. Akan tetapi, kami sepenuhnya siap untuk menanggapi serangan apa pun, apakah dengan perwakilan, Korps Pengawal Revolusi Islam, atau pasukan reguler Iran," tegas Bolton masih dalam keterangannya.

Pernyataan Bolton tidak secara khusus menjelaskan mengapa pengerahan pasukan dilakukan sekarang. Namun, langkah AS muncul di tengah eskalasi mematikan antara gerilyawan Palestina di Gaza dan Israel. Kedua belah pihak saling menembakkan roket dan serangan udara dalam beberapa hari terakhir walau kini telah tercapai perdamaian berkat bantuan Mesir.

Di samping itu, penyebaran pasukan dilakukan ketika ketegangan hubungan AS-Iran meningkat. Khususnya mengenai program nuklir Iran, yakni AS menargetkan sanksi terhadap ekspor uranium Iran.

Kapal induk USS Abraham Lincoln pernah dikirim ke kawasan Teluk pada saat invasi ke Irak yang dipimpin AS di 2003.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, belakangan menyatakan pengiriman kapal induk itu tidak terkait dengan konflik di Gaza.

"Ini karena kami melihat Iran meningkatkan aktivitas mereka. Kalau ada serangan terhadap kepentingan AS, kami akan menyatakan Iran yang harus bertanggung jawab," ujar Pompeo.

"Misalkan ada yang berulah, walaupun menggunakan pihak ketiga seperti kelompok milisi Hizbullah, kami tetap akan menganggap para pemimpin Iran sebagai pelakunya," tambah Pompeo sebelum bertolak ke Finlandia.

Hubungan AS dengan Iran saat ini memang tegang karena Iran melakukan program pengayaan uranium. Hal itu dibalas AS dengan menerapkan sanksi terhadap negara tersebut.

AS secara sepihak mundur dari perjanjian nuklir dengan Iran yang dibuat pada 2015. Kini AS bertekad memberi 'tekanan maksimal' terhadap Iran yang juga merupakan lawan dari negara sekutu AS, seperti Israel dan Arab Saudi.

AS juga telah menyatakan Pasukan Pengawal Revolusi Iran sebagai 'organisasi teroris asing' pada April. (AFP/Tes/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya