Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
AMERIKA Serikat (AS) mengirim pesawat yang membawa pasukan penyerang angkatan laut dan satuan pembom ke wilayah Timur Tengah. Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bloton, menyatakan langkah itu sebagai pesan kuat terhadap Iran.
"Menanggapi sejumlah indikasi dan peringatan yang merisaukan, AS mengerahkan kapal induk pembawa pasukan penyerang USS Abraham Lincoln. Berikut juga satuan tugas pembom ke wilayah Komando Pusat AS," ujar Bolton melalui pernyataan resmi.
Penyebaran itu bertujuan mengirimkan pesan yang jelas kepada rezim Iran.
"Bahwa setiap serangan terhadap kepentingan AS atau sekutu, akan ditanggapi dengan kekuatan yang tak ada habisnya," lanjut Bolton.
Baca juga: Trump Ancam Penaikan Tarif, Bursa Saham Asia Melemah
"AS tidak menginginkan perang dengan rezim Iran. Akan tetapi, kami sepenuhnya siap untuk menanggapi serangan apapun, apakah dengan perwakilan, Korps Pengawal Revolusi Islam, atau pasukan reguler Iran," tegas Bolton masih dalam keterangannya.
Pernyataan Bolton tidak secara khusus menjelaskan mengapa pengerahan pasukan dilakukan sekarang. Namun, langkah AS muncul di tengah eskalasi mematikan antara gerilyawan Palestina di Gaza dan Israel. Kedua belah pihak saling menembakkan roket dan serangan udara dalam beberapa hari terakhir.
Di samping itu, penyebaran pasukan dilakukan ketika ketegangan hubungan AS-Iran meningkat. Khususnya mengenai program nuklir Iran, di mana AS menargetkan sanksi terhadap ekspor uranium Iran. (AFP/OL-1)
SERANGAN mendadak Israel terhadap Iran selama 12 hari pada Juni lalu tak hanya mengejutkan dunia internasional tetapi juga membuka tabir kerentanan serius dalam sistem keamanan.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved