15 Tewas akibat Aksi Teror di Kenya

SERANGAN teror bom bunuh diri dan dan orang-orang bersenjata terjadi di kompleks hotel dan kantor kelas atas di ibu kota Kenya, Nairobi. Korban tewas mencapai 15 orang dan 700 warga sipil berhasil diselamatkan dari gedung itu.

Serangan itu terjadi di kompleks hotel yang berdekatan dengan area perkantoran di kawasan elite di Riverside Drive, Westlands, Nairobi. Pemerintah Kenya menerjunkan aparat kepolisian dan tentara untuk melumpuhkan para teroris.

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengatakan telah melumpuhkan Kelompok Islamist Somalia, setelah pengepungan hampir 20 jam yang menewaskan 15 orang.

"operasi keamanan di Dusit telah berakhir dan semua teroris telah dieliminasi," kata Kenyatta.

Serangan diawali di sebuah bank dalam kompleks perkantoran. Kelompok teroris meledakkan bom yang diletakkan di tempat parkir. Lalu disusul bom bunuh diri dari dalam lobi hotel. Korbannya ialah para tamu dan pegawai yang menderita luka parah. Setelah itu kelompok bersenjata mulai melepaskan tembakan.

Suara tembakan terdengar secara sporadis hingga larut malam di ibu kota Kenya itu ketika polisi menyisir hotel dan gedung perkantoran terpencil untuk mencari orang-orang yang selamat sekaligus mencoba untuk mengusir para penyerang.

Reuben Kimani, seorang barista yang diselamatkan setelah beberapa jam terjebak di dalam hotel, mengatakan dia mengenali salah satu penyerang sebagai klien.

"Saya kenal salah satu dari mereka karena dia memiliki bekas luka besar di salah satu tangannya," katanya. "Aku melihat mereka. Mereka menembak enam temanku. Empat tidak mati, tetapi dua meninggal."

Kelompok Islamist Somalia yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda, mengklaim bertanggung jawab atas serangan terbaru itu.

"Kegiatan kriminal ini dimulai pukul 03.00 secara terkoordinasi dan dimulai di I&M Bank dengan ledakan yang menargetkan tiga kendaraan di tempat parkir dan ledakan bunuh diri di lobi Hotel Dusit," kata Kepala Polisi Kenya Joseph Boinnet.