Shutdown di AS Sampai Setelah Natal

PENUTUPAN sebagian pemerintah AS (shutdown) yang memasuki hari kedua pada Minggu (23/12) ditetapkan bakal hingga melewati Natal. Shutdown harus terjadi setelah Kongres menunda akhir pekan tanpa kesepakatan. Ini mengakibatkan kebuntuan atas pendanaan pemerintah yang salah satunya untuk dinding di perbatasan AS-Meksiko.

Beberapa lembaga utama AS pun menghentikan operasinya sejak pukul 12:01 pagi (0501 GMT) pada Sabtu (22/12) waktu setempat. Trump mengatakan ia akan tetap di Washington selama Natal dan tidak akan pergi berlibur ke Florida.

"Saya di Gedung Putih, bekerja keras," cicit Trump di akun twitternya.

"Kami sedang bernegosiasi dengan Demokrat tentang keamanan perbatasan yang sangat dibutuhkan (geng, narkoba, perdagangan manusia dan lebih banyak lagi), tetapi itu bisa bertahan lama."

Trump telah meminta dana sebesar US$5 miliar untuk pembangunan dinding perbatasan. Ini janji kampanye Trump sebagai bagian dari upayanya untuk mengurangi imigrasi ilegal.

Demokrat sangat menentang dan tidak ada kesepakatan pengeluaran dana federal untuk puluhan lembaga pada tengah malam Jumat.

Kongres dan Senat mengadakan sesi pada Sabtu. Tetapi kedua kamar itu menunda tanpa kesepakatan.

Pengunjung National Mall yang seperti taman di ibu kota, tempat bagi berbagai atraksi termasuk peringatan perang dan Monumen Washington yang menjulang tinggi, mengkritik penutupan.

Penutupan ini disebut menambah kekacauan di ibu kota yang masih terpukul atas pengunduran diri Menteri Pertahanan Jim Mattis pekan lalu karena kebijakan Trump.

Ketidakpastian juga mendorong Wall Street ke kehancuran lain pada Jumat (21/12).

"Oh, saya pikir itu konyol. Ini tidak perlu," kata Philip Gibbs, seorang pensiunan profesor bisnis dari South Virginia, terkait penutupan itu.

Jeffrey Grignon, seorang pekerja kesehatan Wisconsin mengatakan, para politisi harus berhenti bertingkah seperti anak-anak dan melakukan pekerjaan yang mereka pilih. "Bukan hanya satu atau dua orang. Itu semua mereka," katanya.

Gubernur Ralph Northam dari Virginia, negara bagian yang berbatasan dengan ibu kota AS yang menjadi rumah bagi banyak pegawai federal, mendesak Trump dalam sepucuk surat Sabtu untuk mendorong tindakan segera untuk mengakhiri penutupan, dengan mengatakan itu menimbulkan kerugian nyata pada para pekerja.

"Saya berbagi keinginan Anda untuk pertumbuhan ekonomi yang kuat di seluruh Amerika Serikat, tetapi penutupan pemerintah parsial saat ini membuat lebih sulit untuk mencapai tujuan ini," kata gubernur dari Demokrat itu.

Sekitar tiga perempat dari pemerintah, termasuk militer dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, sepenuhnya didanai hingga akhir September 2019, tersisa 25% tidak didanai pada Sabtu. (X-12)