Ini Hasil-hasil Pertemuan Menlu RI dan Menlu Palestina

MENTERI Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi melakukan konsultasi bilateral pertama dengan Menlu Palestina Riyad al-Maliki sejak dimulainya hubungan diplomatik antara kedua negara 30 tahun lalu.

"Selain dukungan politik, Indonesia terus berusaha memberikan kontribusi konkret bagi masyarakat Palestina. Di antaranya pemerintah Indonesia sudah menyampaikan komitmen untuk meningkatkan kontribusi signifikan kepada Badan Bantuan dan Pembangunan PBB (UNRWA)," jelas Retno dalam konferensi pers di Gedung Pancasila Kemenlu RI, Selasa (16/10).

Pemerintah, lanjut dia, juga berkontribusi melalui kerja sama pengembangan kapasitas sebesar US$2 juta untuk periode 3 tahun. Dalam hal ini, Forum Rektor Indonesia dan Universitas Padjadjaran mengadakan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa Palestina. Sejauh ini, sekitar 2 ribu warga Palestina mengikuti program capacity building dari pemerintah Indonesia.

"Beasiswa bagi warga Palestina juga menyasar sekolah penerbangan. Ini juga dalam proses untuk diimplementasikan segera. Indonesia melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) turut memberikan pelatihan yang saat ini masih berlangsung," imbuh Retno.

Badan Amil Zakat Nasional pun ambil bagian dengan memberikan bantuan dana kepada UNRWA dan Jordan Hashemite Charity Organisation. Retno mengungkapkan bantuan yang digelontorkan Baznas merupakan inovasi terhadap peranan zakat yang bisa disalurkan untuk pengungsi, khususnya di Palestina. KBRI Amman mencatat bantuan masyarakat Indonesia ke Palestina mencapai US$629 ribu atau sekitar Rp10 miliar, berikut bantuan beras 2.000 ton. Salah satu filantropi Indonesia, Tahir Foundation, pun telah memberikan bantuan US$1,3 juta atau Rp20 miliar kepada UNRWA.

"Saya dan Menlu Riyad ikut mendorong interaksi bisnis antara kedua negara, termasuk membentuk Indonesia-Palestina Business Concern. Dari pertemuan bilateral ini, kami juga menandatangani MoU forum komisi bilateral. Forum reguler tersebut diharapkan mampu mendorong kerja sama antara kedua negara," tutup Retno. (X-11)

"Kami juga membahas program kerja sama untuk desalinasi air dan pengadaan obat-obatan senilai US$700 ribu. Lalu dibicarakan juga mengenai rencana MUI untuk membangun rumah sakit di Hebron," pungkasnya.

Di samping konsultasi bilateral, Menlu RI dan Menlu Palestina turut membahas kerja sama yang bertujuan mendorong roda perekonomian di Palestina. Pemerintah Indonesia telah membebaskan tarif bea masuk atau nol persen terhadap komoditas impor asal Palestina, seperti produk kurma dan zaitun. Pihaknya berharap kerja sama serupa diikuti negara lain, untuk meningkatkan produktivitas ekonomi Palestina. (X-11)