Ada Perbedaan Definisi Denuklirisasi

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un membuat persiapan terakhir, kemarin, menjelang pertemuan bersejarah pada hari ini. Para pejabat kedua negara bergegas mempersempit perbedaan mengenai isu utama persenjataan nuklir Pyongyang.

"Saya hanya berpikir pertemuan itu bakal berhasil dengan sangat baik," kata Trump saat makan siang bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Hotel Capella, Pulau Sentosa, tempat pertemuan bakal dilangsungkan.

Menjelang pertemuan, para pejabat kedua negara mengadakan pembicaraan selama hampir 3 jam di sebuah hotel yang netral. Mereka berusaha menjembatani kesenjangan atas definisi denuklirisasi yang diartikan sangat berbeda oleh kedua pihak.

Pertemuan itu juga telah membangkitkan harapan kemajuan menuju perjanjian damai secara resmi untuk mengakhiri Perang Korea, warisan terakhir Perang Dingin. Perang itu berakhir setelah permusuhan berhenti dengan gencatan senjata.

Menurut pejabat senior AS, dalam pertemuan yang akan dimulai pada pukul 09.00 waktu setempat, Trump dan Kim berjabat tangan untuk pertama kalinya di depan kamera. Keduanya akan memulai pertemuan puncak empat mata dengan hanya didampingi penerjemah.

"Kedua pria itu (Trump dan Kim) pertama-tama akan bertemu satu lawan satu dalam sesi tertutup, sebelum pertemuan yang lebih besar dengan para penasihat kunci," kata pejabat AS yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Washington menuntut Korut memberikan senjata nuklir mereka secara lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah lagi yang dikenal para pakar kebijakan sebagai CVID. Sebaliknya, Pyongyang sejauh ini hanya membuat janji kepada publik untuk denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Pyongyang juga menuntut jaminan keamanan dan konsesi apa yang akan mereka terima jika senjata nuklir, yang mereka namakan 'pedang berharga' untuk membela Korut dari invasi AS, dihancurkan.

Seorang pejabat Gedung Putih senior mengatakan Trump merasa baik dan bahwa KTT itu akan terbuka. "Itu bisa dua hari. Mereka akan berbicara selama yang mereka butuhkan," kata pejabat itu, yang meminta namanya tidak disebutkan.

Pada bagian lain, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola negara melaporkan Korut-AS akan meletakkan landasan untuk hubungan baru antara Pyongyang dan Washington. Korut telah lama berusaha menormalkan hubungan dengan AS dan mengakhiri apa yang disebut sebagai kebijakan permusuhan AS terhadap Korut. (AFP/Yan/X-5)