SPI Siapkan Deklarasi Hak Asasi Petani di Jenewa

SERIKAT Petani Indonesia (SPI) menjadi salah satu peserta sidang ke-5 kelompok kerja untuk pembentukan deklarasi hak asasi petani, dan orang-orang yang bekerja di perdesaan.

Dalam siaran persnya yang dikirim Ketua SPI Henri Saragih, Senin (9/4), disebutkan mereka sudah tiba di gedung PBB urusan Hak asasi Manusia (HRC) di Jenewa, swiss.

SPI akan ikut sidang ke-5 kelompok kerja untuk pembentukan deklarasi hak asasi petani, dan orang-orang yang bekerja di pedesaan akan di mulai.

"Ini adalah tahun ke 17, kita Serikat Petani Indonesia (SPI), telah hadir di gedung ini memperjuangkan agar petani di dunia memiliki deklarasi hak asasi petani. Mohon doa restu agar sidang yang ke-5 ini bisa dirampungkan dan akan dibawa pada Sidang Umum PBB di New York, September 2018," ujar Henri.

Draft awal deklarasi ini, lanjut Henri, merupakan hasil konferensi hak asasi petani dan pembaruan agraria yang dilaksanakan oleh Komnas HAM bersama SPI dan gerakan reforma agraria di Indonesia. Langkah itu sudah dilaksanakan pada 2001 di Cibubur, Jakarta.

Ia juga menambahkan bahwa negara yang menentang deklarasi ini adalah Inggris dan Amerika Serikat. (RO/OL-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Eko Suprihatno