Ritual Kamis Putih, Paus Francis Basuh Kaki Tahanan

MEMASUKI pekan suci menuju Paskah yang dimulai dengan Kamis Putih, Paus Francis membasuh kaki para tahanan di penjara kota Regina Coeli, Roma, Kamis (29/3).

Mereka yang dibasuh kakinya termasuk dua orang Muslim, seorang Kristen Ortodoks, dan seorang Budha.

"Setiap orang selalu memiliki kesempatan untuk mengubah kehidupan dan orang tidak bisa menilai," tutur Francis.

Peristiwa itu adalah kali keempat dalam masa lima tahun setelah terpilih menjadi Paus dengan merayakan Misa Kudus di penjara Italia.

"Bagi saya, mengunjungi orang sakit, masuk penjara, membuat narapidana merasa bahwa dia dapat memiliki harapan untuk rehabilitasi, itu adalah tujuan Gereja," kata Francis.

Tahun ini, 12 narapidana yang dicuci oleh Francis berasal dari Italia, Filipina, Maroko, Kolombia, Moldova, Sierra Leone, dan Nigeria.

Ritual, yang dilakukan setiap tahun pada Maundy atau Kamis Suci atau Kamis Putih, untuk memperingati Perjamuan Terakhir Yesus Kristus dengan para rasul.

Dalam tradisi Kristen, Yesus dikatakan telah membasuh kaki mereka di depan makanan dalam sikap rendah hati.

"Aku orang berdosa sepertimu, tetapi hari ini aku mewakili Yesus ... Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, tidak pernah lelah memaafkan kita," imbuh Francis kepada para tahanan.

Upacara tersebut adalah bagian dari persiapan untuk Minggu Paskah. Sejak terpilih pada 2013, Paus telah memindahkan upacara pencucian kaki di luar tembok Vatikan ke pusat-pusat bagi orang-orang yang rentan atau mereka yang berada di pinggiran masyarakat.

Pada tahun pertamanya, ia mengunjungi pusat penahanan pemuda di mana dia melakukan ritual itu pada sekelompok narapidana muda termasuk dua orang Muslim.

Pada 2014 dia mencuci kaki orang tua dan orang cacat dan pada 2015 Paus melakukannya di penjara. Lalu pada 2016 pusat penerimaan migran menjadi pilihannya.

Tahun lalu, Paus pergi ke penjara Paliano di luar Roma untuk mencuci kaki mantan mafioso di penjara. (AFP/OL-2)