Yulia Skripal Lewati Masa Kritisnya

YULIA Skripal berhasil melewati masa kritisnya. Kondisinya pun dilaporkan mulai membaik.

Putri dari agen ganda Rusia Sergei Skripal ini ikut diracun bersama ayahnya di Salisbury, Inggris.

"Kondisi Yulia Skripal meningkat pesat dan tidak lagi dalam kondisi kritis," ungkap rumah sakit di Salisbury, Kamis (29/3).

Laporan dari BBC menyebut saat ini dia stabil, dalam kondisi sadar, dan dapat berbicara. Sementara Sergei dilaporkan masih dalam kondisi kritis namun stabil.

Pada minggu lalu, pengadilan mendengar Yulia Skripal tidak dapat berkomunikasi dengan cara apa pun yang berarti. Sedangkan ayahnya malah tidak dapat berkomunikasi sama sekali.

Pengumuman itu datang saat Rusia melakukan pembalasan dengan mengusir 60 diplomat Amerika Serikat sebelumnya, dan menutup konsulat jenderal Rusia di Seattle, AS.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengungkapkan duta besar AS telah diberitahu tentang pengusiran jumlah diplomat, dan penarikan izin bagi konsulat jenderal AS di Saint Petersburg, Rusia.

Lavrov menambahkan Rusia juga akan mengeluarkan tanggapan balasan kepada negara-negara lain, yang telah mengusir para diplomat sebagai dukungan untuk Inggris.

"Rusia bereaksi terhadap tindakan yang benar-benar tidak dapat diterima di bawah tekanan yang sangat keras dari Amerika Serikat dan Inggris dengan dalih kasus Skripal," katanya.

Serangan terhadap Skripal telah disambut dengan tanggapan besar. Dampaknya lebih dari 150 diplomat Rusia diusir dari negara-negara di seluruh dunia.

Pengusiran para diplomat Rusia sebelumnya telah didukung oleh aliansi pertahanan NATO, Amerika Serikat, 18 negara Uni Eropa, dan negara-negara lainnya.

Pihak berwenang Inggris menuding Rusia berada di balik serangan itu, dan mengatakan racun Novichok yang diproduksi Uni Soviet digunakan dalam peristiwa itu. Namun Rusia terang-terangan membantahnya.

Polisi kontra-teror Inggris pada Rabu (28/3) mengatakan, Skripal pertama kali melakukan kontak dengan racun berkonsentrasi tinggi di pintu depan rumahnya di rumah Salisbury.

Sekitar 250 detektif anti-terorisme sedang menangani kasus itu. Sebanyak 500 saksi telah diidentifikasi di tengah pencarian lebih dari 5.000 jam rekaman kamera keamanan. Semua proses tersebut akan makan waktu. (AFP/OL-2)