Trump Ancam Batalkan Investasi

DONALD Trump mengancam akan membatalkan rencana investasi US$1 miliar (Rp13 triliun) di Inggris jika dirinya dilarang memasuki Inggris Raya. Penjelasan itu disampaikan juru bicara taipan bisnis kelahiran Queens, Amerika Serikat (AS), itu pada Rabu (6/1) waktu setempat.

Anggota parlemen Inggris akan mendiskusikan apakah kandidat calon Presiden AS dari Partai Republik itu dilarang atau diizinkan memasuki Inggris terkait dengan pernyataan bernada kebencian dan anti-Islam.

Langkah Inggris itu dinilai Trump Organization akan menimbulkan 'preseden berbahaya'.  Organisasi tersebut mengatakan bosnya telah siap  untuk berinvestasi dengan total nilai US$1 miliar di dua lapangan golf miliknya di wilayah Skotlandia.

"Setiap tindakan untuk membatasi perjalanan akan memaksa Trump Organization untuk segera membatalkannya, termasuk semua investasi ke depan yang sedang kami canangkan di Inggris," kata juru bicara Trump Organization, George Sorial, dalam sebuah pernyataan.

"Westminster (pemerintah pusat Inggris) akan menciptakan preseden yang berbahaya dan mengirim pesan mengerikan kepada dunia bahwa Inggris menentang kebebasan berbicara dan tidak berkepentingan dalam menarik investasi masuk," tegas Sorial.

Parlemen Inggris masih akan membahas apakah Trump dilarang atau diizinkan masuk Inggris pada 18 Januari.

Sebelumnya petisi secara daring dilakukan dengan melibatkan 570 ribu orang. Para pendukung petisi mendesak agar Trump dilarang berkunjung ke Inggris.

Sesuai dengan peraturan, anggota parlemen wajib mempertimbangkan petisi masyarakat untuk mendiskusikan setiap permohonan resmi yang melibatkan minimal 100 ribu tanda tangan.

Petisi daring itu menilai Trump telah menyampaikan pidato bernada kebencian bulan lalu. Pria yang memiliki program televisi The Apprentice itu menyatakan umat Islam dilarang masuk AS setelah insiden penembak­an di California yang melibatkan suami-istri yang muslim.   

Pidato Trump kerap menuai kecaman, termasuk ucapannya yang menyinggung imigran Meksiko. Ia menyebut kalangan imigran Meksiko ialah pemerkosa serta mengejek wartawan cacat.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron telah mengutuk komentar Trump tentang komunitas muslim sebagai 'pemecah belah, bodoh, dan salah'. Namun, pemimpin pemerintahan Inggris tidak mendukung pelarangan Trump untuk masuk negara sebagaimana yang diserukan petisi.

Petisi tandingan dengan suara yang lebih sedikit atau hanya 41 ribu telah meminta Trump boleh masuk Inggris. (AFP/Hym/I-3)