Nasib Dompet yang Hilang

DENGAN menebar lebih dari 17 ribu dompet berisi uang, empat peneliti yakni Alain Cohn, Michel André Maréchal, David Tannenbaum, dan Christian Lukas Zünd, mengukur tingkat kejujuran warga di 355 kota yang tersebar di 40 negara.

Mereka mendapati, di hampir semua negara, warga cenderung mengembalikan dompet yang berisi lebih banyak uang. Dompet cenderung dikembalikan ke salah satu dari lima lembaga publik yaitu bank, teater, museum, atau perusahaan budaya lainnya, kantor pos, hotel, dan kantor polisi, pengadilan, atau kantor publik lainnya.

Dalam penelitian itu, mereka menebar 17.303 dompet berupa kotak kartu nama transparan untuk memastikan penerima dapat mengetahui isi tanpa membuka secara fisik dompet. Dompet itu berisi kartu nama, daftar belanjaan, dan kunci. Sebagian di antaranya berisi uang dan lainnya tidak berisi uang yang disesuaikan dengan mata uang negara yang diteliti. Adapun besaran uangnya adalah US$13,45 atau sekitar Rp190 ribu.

Dalam laporan penelitian yang diterbitkan di jurnal Science pada Jumat (21/6) seperti disitat dari https://science.sciencemag.org, warga di 38 dari 40 negara cenderung mengembalikan dompet yang berisi uang di dalamnya.

Kecenderungan itu diduga karena ada sikap altruistik dan peningkatan keengganan untuk memandang diri sendiri sebagai pencuri.

Dari 40 negara, Indonesia berada di posisi 33 atau di atas Malaysia dan Uni Emirat Arab yang berada di peringkat 35 dan 34.