Sound Horeg Diharamkan MUI Jatim: Berapa Biaya Sewanya Sebenarnya?

SOUND horeg kini menjadi fenomena yang tak bisa diabaikan, terutama di Jawa Timur. Suaranya yang menggelegar, penampilan visual yang mencolok, dan kemunculannya dalam acara karnaval atau hajatan menjadikannya simbol gengsi di kalangan masyarakat.

Namun di balik gemerlapnya, ada kontroversi yang mencuat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengeluarkan fatwa haram terhadap penggunaan sound horeg dalam kondisi tertentu. Di tengah perdebatan itu, banyak yang bertanya: berapa sebenarnya harga sewa sound horeg?

Apa Itu Sound Horeg?

Sound horeg adalah sistem audio dengan kekuatan suara ekstrem, biasanya terdiri dari belasan hingga puluhan subwoofer besar yang ditata di atas truk atau panggung berjalan. Istilah "horeg" sendiri merupakan plesetan dari “horor” atau “keras”, merujuk pada tingkat kebisingan yang bisa mencapai 120–135 desibel—jauh melampaui ambang batas aman dari WHO (85 dB).

Biasanya sound horeg digunakan untuk:

• Karnaval desa
• Resepsi pernikahan
• Parade musik jalanan
• Battle sound (adu kekuatan suara antar vendor)

Daftar Harga Sewa Sound Horeg

Harga sewa sound horeg sangat bervariasi, tergantung pada skala, popularitas vendor, jumlah speaker/subwoofer, hingga lokasi acara. Berikut adalah estimasi harga sewa berdasarkan berbagai sumber di Jawa Timur:

Beberapa vendor top di Jatim seperti Brewog Audio, Blizzard Audio, dan GSC Sound bahkan punya antrean pemesanan hingga berbulan-bulan.

Faktor yang Mempengaruhi Harga

1. Popularitas Vendor: Semakin terkenal penyedia sound, semakin mahal tarifnya.
2. Kapasitas dan Jumlah Speaker: Truk dengan 16+ subwoofer tentu beda tarif dengan yang 8 unit.
3. Lokasi Acara: Jarak dari markas vendor ke tempat acara mempengaruhi biaya logistik.
4. Jenis Acara: Battle sound dan karnaval cenderung lebih mahal dibanding acara formal seperti pernikahan.
5. Durasi Acara: Sewa per malam bisa berbeda dari sewa full day atau paket dua hari.

Fatwa Haram dari MUI Jatim: Apa Alasannya?

Pada 13 Juli 2025, MUI Jawa Timur secara resmi mengeluarkan Fatwa Nomor 1 Tahun 2025, menyatakan bahwa sound horeg haram dalam kondisi tertentu, terutama jika:

• Menimbulkan gangguan suara ekstrem yang merugikan masyarakat.
• Digunakan dalam kegiatan maksiat seperti joget campur bebas.
• Melibatkan pemborosan dan sikap pamer (tabdzir).
• Membahayakan kesehatan pendengaran dan lingkungan sosial.

Fatwa ini dikeluarkan setelah banyak keluhan masyarakat terkait efek negatif dari tren sound horeg, terutama menjelang takbiran atau acara desa. Petisi penolakan terhadap sound horeg bahkan ditandatangani oleh 800+ warga.

Apakah Masih Boleh Menyewa Sound System?

Ya, fatwa MUI tidak melarang semua bentuk sound system. Yang diharamkan adalah penggunaan sound horeg yang melampaui batas syariat dan menimbulkan kemudaratan. Resepsi pernikahan, acara keagamaan, atau kegiatan edukatif masih diperbolehkan, asalkan:

• Volume suara dalam batas wajar.
• Tidak menimbulkan kebisingan ekstrem.
• Tidak disertai perilaku maksiat.

Kesimpulan

Harga sewa sound horeg bisa mencapai Rp 70 juta atau lebih per malam, tergantung skala dan reputasi vendor. Namun kini, penggunaan sound horeg menjadi sorotan karena fatwa haram dari MUI Jawa Timur.

Jika Anda berencana menyewa, pastikan penggunaannya tidak menimbulkan gangguan, mematuhi norma agama dan sosial, serta mengutamakan etika lingkungan. (Z-10)