Mama Amamapare Raih Eagle Awards

AJANG Eagle Awards Documentary Competition 2016, kemarin, menetapkan Mama Amamapare karya Yonri S Revolt dan Febian Kakisina sebagai film dokumenter terbaik. Film itu mengisahkan partisipasi Mama Yakoba dalam membantu persalinan di Kampung Amamapare, Mimika, Papua.

Sulitnya akses transportasi, bahan makanan, dan air bersih membuat pelayanan medis di Puskesmas Pembantu Kampung Amamapare menjadi terbatas sehingga masyarakat lebih bergantung pada Mama Yakoba daripada tenaga medis.

Sementara itu, Sketsa Dua Kisah karya Lutfi Yulisa dan Muhamad Burhan mendapatkan penghargaan sebagai film favorit pemirsa. Film itu menceritakan seorang istri yang harus rela tertular virus HIV/AIDS dari suaminya yang telah meninggal. Perempuan itu terus berusaha bertahan hidup demi mengurus kedua anaknya yang salah satunya juga terinfeksi HIV.

Selanjutnya film Kutukan tak Bertuan karya Rahmi Rizqi dan Ariza Saputra A mendapatkan penghargaan kategori film rekomendasi juri. Dalam film itu diceritakan tentang seseorang yang menderita lepra atau kusta di Kampung Rerebe.

Di kampung tersebut penyakit kusta dianggap sebagai kutukan akibat memakan hewan keramat. Oleh sebab itu, penderita-nya harus menerima sanksi sosial dari masyarakat dan dikucilkan di tempat yang jauh dari kawasan permukiman.

Dua film finalis lainnya ialah Programmer Cilik karya RA Christie Kirana dan A Saka Saput-ra yang menceritakan rumitnya birokrasi dan regulasi untuk pendaftaran BPJS Kesehatan yang dirasakan seorang anak bernama Andre Christoga.

Akhirnya Andre berhasil menciptakan aplikasi Cepat Sembuh yang akan membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik.

Selanjutnya ialah film Aku Perlu Tahu karya Mufti Rasyid dan Fery Sriafandi yang menceritakan seorang guru SMA-LB Muhammadiyah Jombang yang berusaha meningkatkan pemahaman siswa penyandang disabilitas tentang kesehatan reproduksi. Guru tersebut dibantu seorang siswinya yang menyandang tunarungu dan tunawicara.

Ajang Eagle Awards sebagai program dari Metro TV kali ini mengusung tema Indonesia sehat dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan.

"Tidak mudah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di negara ini khususnya kesehatan. (Melalui ajang ini) kami bisa belajar bagaimana membangun kesehatan di negara kita. Saya harapkan generasi muda terus berkiprah untuk membangun bangsa," ujar Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek di Jakarta, kemarin. (Mus/X-11)