RI Siap Bantu Tangani Korban

PEMERINTAH Indonesia bersedia membantu Arab Saudi untuk ikut serta menangani korban tragedi Mina.

Bantuan tersebut terutama dalam hal identifikasi korban karena Indonesia memiliki kemampuan yang luas dan diakui dunia internasional dalam hal tersebut.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi kepada Menlu Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, kemarin.

Menlu Jubeir pun langsung menanggapi positif kesediaan Indonesia dan pihaknya segera meminta arahan Raja Saudi Salman mengenai tawaran tersebut.

"Saya menerima masukan secara intensif dari tim KJRI Jeddah. Jika Saudi membutuhkan bantuan, sudah sepantasnya Indonesia membantu. Kita memiliki kepentingan bersama agar penanganan korban sebaik mungkin dan memastikan insiden serupa tidak terjadi lagi," kata Retno dalam rilis yang diterima Media Indonesia, kemarin.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui tidak mudah memperoleh akses menuju tempat pemulasaran jenazah korban tragedi Mina di Mekah.

Kini, pihaknya berkonsentrasi pada proses evakuasi jenazah.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil memastikan PPIH Arab Saudi telah menerjunkan tim untuk turut serta mengidentifikasi jenazah korban asal Indonesia.

"Tim bekerja di Mu'aishim. Mereka berasal dari TNI/Polri yang sudah berpengalaman."

Di sisi lain, pemerintah terus mendesak pemerintah Saudi bertindak tegas dalam menginvestigasi satuan askar yang diduga telah mengalihkan rute ratusan jemaah Indonesia ketika hendak melontar jumrah Kamis (24/9) pagi waktu setempat.

Pasalnya, puluhan askar Saudi sengaja menutup jalur yang seharusnya dilewati jemaah Indonesia kemudian mengarahkan jemaah menuju ke jalur 204 yang sudah disesaki jemaah asal Afrika.

"Sebanyak 25 negara termasuk Indonesia menunggu hasil investigasi termasuk satuan askar atau aparat yang bertugas mengamankan jemaah. Itu termasuk lingkup yang diinvestigasi," ujar Irjen Kemenag M Jasin.

Hingga kemarin, jumlah korban tragedi Mina dari Indonesia yang meninggal bertambah menjadi 46 orang.

Mereka terdiri atas 42 orang berasal dari Tanah Air dan empat warga yang bermukim di Saudi.