Idul Fitri Hadirkan Toleransi

PEMERINTAH melalui Kementerian Agama menetapkan Idul Fitri 1437 Hijriah jatuh esok hari.

Artinya, gema takbir pun akan berkumandang malam ini di seluruh pelosok negeri.

"Tanggal 1 Syawal jatuh pada Rabu, 6 Juli 2016. Ini telah disepakati bersama seluruh pemimpin ormas Islam, Tim Hisab Rukyat Kemenag, dan perwakilan negara sahabat serta seluruh tamu undangan," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam konferensi pers seusai Sidang Isbat 1 Syawal 1437 Hijriah/2016 Masehi di Kemenag, Jakarta, kemarin.

Menurut dia, berdasarkan paparan Tim Hisab Rukyat, posisi hilal di hampir seluruh wilayah Indonesia belum terlihat.

Itu disebabkan posisi hilal masih di bawah ufuk atau berada pada posisi minus.

Dengan demikian, lanjutnya, tak satu pun yang melihat hilal sehingga Ramadan digenapkan menjadi 30 hari.

Di sisi lain, persiapan pawai malam takbiran dan salat Idul Fitri di sejumlah daerah dilakukan seluruh elemen, yakni Polri, TNI, organisasi kemasyarakatan, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Di Kota Ambon, pengamanan mengikutsertakan ratusan pemuda gereja. Mereka terdiri atas Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ambon.

"Ini bentuk partisipasi dan kerukunan antarumat beragama yang terjalin dengan baik," kata Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKB Harold Huwae saat dihubungi, kemarin.

Hal yang sama terjadi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Ketua Panitia Malam Takbiran Idul Fitri Kota Kupang Adi Dulla mengatakan pawai malam takbiran akan dilepas Gubernur NTT Frans Lebu Raya dari halaman Masjid Raya, Jalan Soekarno, Kelurahan Fontein.

Wali Kota Kupang Jonas Salean mengingatkan pentingnya kebersamaan.

"Semangat hidup toleransi, menjaga kebersamaan, serta saling menghargai antarwarga dan pemeluk agama perlu terus dijaga," ujar Jonas Salean. Dia akan menerima rombongan pawai takbiran yang dilepas Gubernur NTT.

Di Kota Denpasar, malam takbiran akan digelar di beberapa titik, antara lain Kepaon, Denpasar Selatan, Kelurahan Serangan, dan Masjid Kampung Jawa daerah Denpasar Barat.

"Kebersamaan dan keharmonisan di Bali itu sudah tertanam sejak dahulu," ujar Ketua FKUB Bali Ida I Dewa Gede Ngurah Swasta.

Di kampung muslim Kepaon, malam takbiran akan dihadiri beberapa tokoh puri.

Acara itu juga akan dikawal penuh para pecalang dengan seragam lengkap.

Khotbah membangun

Seusai sidang isbat, Ketua MUI Ma'ruf Amin mengimbau para khatib menyampaikan khotbah Idul Fitri yang menyejukkan.

"Khotbah harus membangun, jangan memprovokasi sehingga mengakibatkan ketidakrukunan," jelasnya.

Pesan yang sama disampaikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Jauhkan khotbah yang provokatif apalagi mencaci maki dan menebar kebencian," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj didampingi Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini di Kantor PBNU, Jakarta, kemarin.

Said Aqil menegaskan toleransi merupakan salah satu kunci untuk membangun Indonesia.

"Perbedaan adalah fitrah, maka toleransi mutlak diperlukan adanya," tandasnya.

Terpisah, Ketua PP Muhammadiyah Hajriyanto Y Thohari mengimbau para khatib mengajak pada ketakwaan dan mampu mengobarkan optimisme bahwa Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar.

"Jalinan keindonesiaan perlu digelorakan untuk memperkuat NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," ujarnya saat dihubungi, tadi malam. (Bay/HJ/PO/OL/X-6)