Potensi Pasar Hijab Dunia Harus Dioptimalkan untuk Membuka Lapangan Kerja

DATA artikel World Economic Forum (WEF) menyebut belanja fesyen islami seperti hijab telah tumbuh sebesar 5,7% pada 2021 dari US$279 miliar menjadi US$295 miliar. Pada tahun ini belanja diperkirakan akan meningkat hingga 6% menjadi US$313 miliar. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menanggapi data tersebut.

"Proyeksi ini membuktikan besarnya pasar hijab dunia. Oleh karena itu, peluang ini harus dioptimalkan untuk membuka lapangan kerja dan usaha," kata Sandiaga dalam keterangan, Rabu (30/11/2022)

Ia menambahkan, potensi tersebut baru dari satu dari sekian banyak jenis produk yang ditujukan untuk pasar muslim. Masih ada beberapa potensi lainnya seperti travel, kosmetik, makanan, kesehatan, dan peralatan ibadah.

CEO & Founder Ternakuang Raymond Chin, mengatakan market syariah ibarat sleeping giant. Data transaksi hijab di Indonesia mencapai 1 miliar lembar per tahun atau setara dengan lebih dari Rp91 triliun. Namun, hanya 25% yang berasal dari produksi lokal, suatu potensi besar untuk ekonomi nasional yang belum dioptimalkan.

"Potensinya besar sekali, tapi belum dimaksimalkan oleh para pebisnis pelaku UMKM di Indonesia," imbuh Raymond.

CEO & Co-Founder Evermos, Ghufron Mustaqim, mengatakan kontribusi social commerce terhadap ekonomi Indonesia mencapai US$12 miliar. Evermos berharap lebih banyak masyarakat yang mendukung produk-produk lokal, salah satunya hijab.

"Evermos sebagai social commerce nomor satu di Indonesia saat ini, tentu kita ingin senantiasa memperbesar kontribusi kami dalam perekonomian nasional, membantu menjualkan produk-produk halal brand lokal melalui jaringan reseller kami," ujar Ghufron.

Evermos bekerja sama dengan Produser ternama Hanung Bramantyo baru saja meluncurkan sebuah film dokumenter pendek yang mengangkat kisah-kisah para pelaku industri hijab di dalam negeri. Film dapat diakses secara bebas di channel YouTube Evermos atau melalui tautan https://evermos.info/FilmHijabLokal.