KETUA Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Prof Unifah Rosyidi, menyayangkan banyak guru yang terjerat dalam pinjaman online (pinjol). Sebanyak 42% korban pinjol adalah guru.
"Ini sesuatu yang sangat memprihatinkan, menjadi refleksi ketika kita di hari guru nasional dan hari ulang tahun PGRI. Data itu sangat mungkin dikonfirmasi," ujarnya dalam diskusi daring memperingati Hari Guru Nasional, Jumat (25/11).
Dia menjelaskan bahwa bentaknya guru terjerat pinjol tidak lain karena kesejahteraan mereka yang masih jauh dari harapan. Hal itu merupakan fenomena gunung es dari berbagai persoalan yang dialami guru di Indonesia.
Menurut Unifah, sekitar 48% guru memiliki status yang tidak jelas alias bukan PNS atau guru tetap yayasan. Pendapatan mereka pun jauh dari UMK daerah, sehingga sangat mungkin bila para guru menjadi korban pinjol.
"Guru itu sekitar 48% tidak tetap atau guru non PNS yang digaji 300-500 ribu, sementara mereka ketika belajar harus memikirkan beli beras, biaya ini itu," ucapnya.
Unifah pun berharap di momen HGN 2022 yang harus menjadi perhatian bersama adalah nasib para guru. Sebelum berbicara kualitas pendidikan, infrastruktur, kiranya status para guru bisa dituntaskan terlebih dahulu.
"Saya mau soroti kepastian masa depan dan kejelasan profesi guru. Itu yang paling dirindukan guru seluruh Indonesia," tandasnya. (H-2)
