Jemaah Haji Diharapkan Menjaga Pola Makan

Melihat kondisi cuaca di Arab Saudi memasuki puncak panas bahkan per hari ini suhunya mencapai 46 derajat celcius dan suhu terendah 38 derajat celcius pada dini hari atau kondisi siaga. Diharapkan jemaah menjaga pola makan agar badan tidak drop dan tenaga tetap ada untuk beribadah.

Pada haji tahun ini pemerintah memberikan layanan konsumsi 3 kali setiap harinya yaitu makan pagi, siang dan malam dengan hitungan maksimal sebanyak 27 kali makan selama 9 hari.

Kepala Biro humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama (Kemenag) Akhmad Fauzin mengatakan setiap makanan didistribusikan ke setiap Haji sebelum waktu makan tiba dan menu makanan bervariasi setiap harinya dari hari Senin-Minggu dan baru kembali ke menu asal.

"Isi makanan terdiri dari nasi, sayur, buah, dan air mineral. Batas mengonsumsi untuk makan pagi pukul 11.00 siang; makan siang pukul 17.00; dan makan malam pukul 23.00 waktu Arab Saudi," kata Akhmad dalam konferensi pers daring, Senin (13/6).

Penyajian diberikan dalam kemasan box yang sudah lulus uji standar higenitas. Mengingat makanan merupakan salah satu kebutuhan layanan pokok jemaah haji pemerintah menghimbau agar jemaah segera mengonsumsi makanan yang telah dibagikan tidak melebihi batas waktu yang tertera dalam box makanan.

Kemudian jemaah tidak mengonsumsi makanan melewati batas waktu sebagaimana yang tertera dalam box makanan dan segera melapor kepada petugas apabila menemukan makanan yang terindikasi basi dan tidak sesuai.

Selain itu agar jemaah makan di tempat yang telah disediakan menjaga kebersihan di ruang makan serta membuang sampah pada tempatnya.

"Dengan demikian pemerintah berharap jemaah dapat makan makanan yang telah disediakan agar kesehatan jemaah dapat tetap terjaga sehingga rangkaian pelaksanaan ibadahnya dapat terlaksana dengan baik dan tertib," ujar Akhmad.

Berikutnya untuk memudahkan jemaah dan masyarakat dalam mengupdate informasi sekaligus mendekatkan layanan, pemerintah telah menyediakan layanan WhatsApp di nomor +966-503-500-17 dan nomor tersebut sudah terpampang di setiap akomodasi atau hotel jemaah haji Indonesia dan titik-titik lainnya baik di Madinah maupun di Makkah.

"Per hari ini layanan WhatsApp ini telah dimanfaatkan sebanyak 400 pesan masuk dan sebagian besar menanyakan jadwal keberangkatan kloter dan menanyakan kondisi kesehatan keluarga yang sedang berhaji," pungkasnya. (OL-12)