Bulan Berkah buat Semua

KOLABORASI mera­yakan makna Ramadan tidak cuma melibatkan mereka yang akan berpuasa, tetapi juga umat agama lain yang juga tak mau ketinggalan menyerap spirit kesuciannya.

Lirik Tuhan Mahabesar, Tuhan tak perlu dibela,” itu membuat ruangan kafe di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (2/6), syahdu seketika.

Saat itu, Glenn Fredly bersama Rika Roeslan, Dian HP, KunoKini, serta berbagai musikus lainnya merilis album Hidayah. Glenn juga berkonsultasi dengan Tompi, sahabatnya yang asal Aceh, agar tak salah kutip istilah-istilah Islam.

Di hiruk-pikuk dunia digital, ajakan buat berkhusyuk dalam Ramadan pun disuarakan rapper Ignatius Penyami alias Igor Saykoji yang meluncurkan lagu Bersabar. “Saya bukan muslim, tetapi selalu berpikir bahwa bulan suci juga menjadi waktu yang baik buat merefleksi dan belajar,” ujar Igor dalam Instagram-nya, Jumat (5/6). “Temukan arti positif disikapi, rahmatan lil ‘alamin beri arti,” demikian lirik Bersabar.

Toleransi di akar rumput
Bukan cuma di hingar-bingar dunia hiburan, dari penjuru timur Nusantara, semangat mencari persamaan dan penghormatan pada Ramadan juga dikibarkan dari markas Paparisa Ambon Bergerak di kawasan Lorong Sagu, Kota Ambon, Maluku.

Koyak luka sosial akibat kerusuhan 17 tahun lalu memang telah mengering, tetapi jejaknya masih terlihat. “Permukiman masih terkotak-kotak berdasarkan agama. Anak-anak hanya bersahabat dengan yang seagama,” ujar penggagas Paparisa, Pierre Adelaar Ajawaila, 34, Rabu (1/6) malam.

Bertekad berkontribusi guna mengikis sekat-sekat itu, Paparisa yang berarti rumah bersama dalam bahasa Ambon, menggelar Bacarita Hiphop, Paparisa Piknik, serta Pa­meran Foto Ambon Bercerita. “Kegiatan ini jadi awal pertemanan, mereka mengoreksi pemahaman agama yang salah,” jelas Pierre yang bersama kawan-kawannya akan kembali mengadakan Ramadan Berbagi yang tahun ini akan digelar untuk ketujuh kalinya.
Direktur Ambon Reconciliation and Mediation Centre (AMRC) Abidin Wakan meng­ungkapkan kian kompleksnya relasi manusia dengan agama membuat dialog dan perjum­pa­­an di level bawah, khususnya anak muda menjadi kunci penyelamat Indonesia.“Dakwah juga harus peka pada isu global, seperti HIV/AIDS, narkoba, lingkungan, dan korupsi. Itu semua menjadi isu dan musuh bersama. Bergerak mengatasinya, akan menjadi kebajikan bersama,” kata Abidin.

Melawan kecurigaan sembari mempertemukan kepentingan antarkomunitas juga dilakukan Peace Project dalam aksi membersihkan Masjid Al-Muqarrabin dan Gereja Mahanaim Jakarta Utara, pada Ramadan lalu. Tahun ini, aca­ra buka bersama dan diskusi akan digelar. “Inginnya ide-ide kebersamaan ini jadi viral dan menjelma jadi aksi positif lainnya,” kata Novan K Raja, Koordinator Komunikasi GPF Indonesia. (M-1)