Vaksinasi Pelaku Parekraf Ditargetkan Sasar 40 Ribu Orang Per Hari  

Sebanyak 1.500 dosis vaksin covid-19 disuntikkan pada warga yang hari ini, Rabu (6/8) berbondong-bondong mendatangi Masjid Hasyim Ashari di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Vaksinasi yang digelar pengurus Nahdatul Ulama (NU) Jakarta Barat itu terdiri atas 1.300 dosis pertama dan 200 dosis kedua. 

NU Jakarta Barat yang berkolaborasi dengan Polri dalam pelaksanaan vaksinasi ini, telah menggelar tiga kali kegiatan serupa dan akan terus dilanjutkan hingga mencapai target 10 ribu orang warga. Vaksinasi itu bisa diikuti warga ber-KTP DKI Jakarta maupun luar, serta disediakan fasilitas pendaftaran daring maupun luring untuk memperluas jangkauan penerima. 

Kegiatan vaksinasi itu ditinjau Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang berbincang dengan warga dan vaksinator. Ia menegaskan, kehadirannya itu sebagai bentuk dukungan bagi kegiatan vaksinasi yang menjadi salah satu penentu bangkitnya kembali sektor parekraf. 

"Kegiatan seperti ini membutuhkan kolaborasi semua pihak. Kita harus terus memperbanyak gerai vaksinasi, bukan saja di fasilitas kesehatan, tapi di lokasi-lokasi yang mudah diakses masyarakat. Pulihnya parekraf akan terjadi jika masyarakat sehat," ujar Sandiaga.  

Sandiaga menyatakan pelaku parekraf di seluruh Indoenesia yang membutuhkan vaksinasi mencapai 34 juta orang. "Saat ini yang sudah mencapai vaksinasi 5% pada 2 pekan lalu dan kita harapkan bisa segera mencapai 10%. Karena vaksin terus datang maka kami menargetkan 40 ribu pelaku parekraf bisa divaksin setiap harinya. Upaya ini juga untuk mendukung target pemerintah melakukan vaksinasi pada 2 juta orang setiap harinya," kata Sandiaga. 

Kini, lanjut Sandiaga, kegiatan vaksinasi intens dilakukan pelaku dan lokasi parekraf, seperti di desa wisata, perguruan tinggi pariwisata. "Sehingga ada istilah vaksin asyik di tempak piknik, semoga dengan upaya ini pariwisata bisa dibuka kembali, tentunya dengan tetap mematuhi aturan Satgas. Setelah vaksin seluruh pelaku, pengusaha dan masyarakat juga harus taat prokes." (*/X-6)