Nyala Terang Penjaga Asa Indonesia

SELAMA 15 tahun mengudara, Kick Andy tak pernah lelah mencari sosok inspiratif di Indonesia. Pada tahun ini, terpilih 5 sosok Kick Andy Heroes.

Mereka ialah Irfan Amalee-Eric Lincoln Maxey (Peace Generation Indonesia), Bripka Nur Ali Suwandi (Rumah Singgah Bumi Damai), juru parkir Puger Mulyono (Yayasan Rumah Lentera Surakarta), Chaim Fetter (Yayasan Peduli Anak), dan Wallace Dean Wiley (Yayasan Papua Harapan).

Adapun satu young heroes Riza Azyumarridha-Wahyu Budi Utami (Rumah Mocaf), serta pahlawan pilihan pemirsa yakni dokter Yusuf Nugraha (Klinik Harapan Sehat).

Para siswa dan siswi dengan seragam sekolah yang berbeda itu saling bermain gim papan (board game) di sebuah ruangan. Ada yang berhijab, ada yang tidak. Ada yang matanya sipit, ada yang berkulit gelap. Mereka ialah para peserta yang tengah mengikuti rangkaian kegiatan yang diinisiasi Peace Generation Indonesia, yayasan nirlaba yang mulanya dari suatu gerakan.

Adalah Irfan Amalee, 43, dan Eric Lincoln Maxey, 56, dua sosok di balik gerakan Peace Generation Indonesia (Peace Gen) yang sudah mereka inisiasi sejak 2007. Mulanya, keduanya punya sudut pandang yang saling bertolak belakang.

Dipertemukan di sebuah ruang kelas Bahasa Inggris medio 2006, Irfan menganggap negara asal Eric, Amerika Serikat, sebagai sumber masalah saat Eric yang kala itu menjadi pengajar Irfan bertanya tentang politik dunia. Eric pun ketika itu menganggap Irfan sebagai Taliban.

Namun, dari titik tegangan itu, justru terbuka pintu diskusi yang akhirnya mencairkan keduanya dan memiliki kesamaan visi.

Visi yang mereka bawa kemudian berevolusi menjadi gerakan masif lewat Peace Gen. Salah satunya munculnya pesantren inklusi yang sudah hadir sejak 2010.

Dalam wadah itu, Irfan mengajak para peserta bukan saja yang beragama Islam, tetapi semua agama untuk ikut bergabung.

Memaknai 12 nilai perdamaian dari gim papan, Peace Gen juga menginisiasi Taste the Peace, kegiatan untuk mencicipi kuliner dari berbagai latar budaya.

Hingga saat ini, program Peace Gen telah menjangkau 10.383 audiensi di berbagai wilayah Indonesia. Belum termasuk di Malaysia dan Filipina.

Atas segala usaha yang telah dirintis Peace Gen selama 14 tahun itulah mereka terpilih sebagai satu dari 5 Kick Andy Heroes 2021.

"Ketika perbedaan kerap menjadi sumber konflik, mereka membuktikan, perbedaan sejatinya adalah anugerah. Mereka menyemai dan menyebarkan perdamaian dalam perbedaan. Ternyata, banyak cara untuk merayakan keberagaman dan mengajak seluruh umat untuk menjadi agen perdamaian. Dan mereka ikut mengukuhkan sejatinya budaya Indonesia penuh dengan budaya perdamaian," kata Menlu Retno Marsudi dalam sambutan pemberian penghargaan Kick Andy Heroes pada Irfan Amalee, tadi malam.

"Hadiah ini saya persembahkan kepada teman-teman di Peace Generation Indonesia yang bekerja dan berkarya untuk perdamaian. Kemudian untuk teman-teman agents of peace di semua daerah di Indonesia dan di beberapa negara tetangga, para guru dan siswa," kata Irfan yang datang ke studio untuk menerima penghargaan.

Selama 15 tahun, program Kick Andy terus bertransformasi. Termasuk sang host, Andy Noya. Ia yang dulu dikenal dengan rambut ikonik kribonya, lalu tampil dengan kepala plontos, dan kini lebih kerap muncul dengan kupluknya. Program Kick Andy dengan tanpa henti mencari sosok-sosok inspiratif di Indonesia.

Pada tahun ini, ada 5 penerima Kick Andy Heroes yang telah diseleksi melalui 3 tahapan oleh juri ekonom dan pendiri Rumah Perubahan Prof Rhenald Kasali, aktivis energi ramah lingkungan Tri Mumpuni, dan pendiri Kitabisa.com M Alfatih Timur.

Pada tahap pertama, terdiri atas 40 kandidat Kick Andy Heroes, dan tahap kedua, terkurasi lagi menjadi 15, hingga akhirnya terpilih 5 pahlawan.

Selain Menristek dan Menlu, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkominfo Johnny G Plate, Menko PMK Muhadjir Effendy, serta Menkop dan UKM Teten Masduki hadir sebagai pemberi penghargaan bagi para sosok Kick Andy Heroes. (Jek/S2-25)