Sektor Pariwisata Harus Tancap Gas di 2021

SALAH satu yang terdampak paling signifikan akibat pandemi covid-19 yakni sektor pariwisata. Oleh karena itu, sektor tersebut harus dikebut untuk segera pulih dengan cepat.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi, mengatakan sektor pariwisata menjadi penting untuk segera pulih dikarenakan sektor tersebut bisa mempengaruhi sektor lainnya.

Baca juga: Papua Design Weeks di DIY Gali Potensi Milenial Papua

"Pada 2021 sektor yang berkembang akan bervariasi salah satunya ditopang oleh industri pariwisata yang mulai berkembang. Sehingga pemerintah harus tancap gas pada 2021 mendatang," kata Fithra saat dihubungi, Kamis (31/12).

Sektor pariwisata akan mempengaruhi sektor angkatan udara, sektor perdagangan, perhotelan, angkutan darat, angkutan laut dan lainnya.

Sektor-sektor tersebut merupakan sektor yang recovery cukup signifikan sehingga bisa berlanjut pada 2021. Dengan asumsi tidak ada ledakan infeksi yang masif sehingga dengan penunjukan Menteri Kesehatan yang baru bisa mempercayai vaksinasi masif sehingga bisa mengubah keadaan di tahun 2021.

"Vaksinasi masif merupakan bukan hal perdana yang dilakukan pemerintah, Pemerintah pernah melakukan pekan imunisasi nasional yang masif sehingga secara logistik dan angkutan pemerintah sudah belajar banyak. Hanya saja menunggu efektivitas seperti apa," ujar Direktur Eksekutif Next Policy tersebut.

Selain itu, Fithra menilai terkait dengan pelarangan turis asing yang masuk ke Indonesia pada awal 1 Januari 2020 jika dilihat dari jangka panjang maka tidak akan berpengaruh banyak, karena wisatawan domestik juga bisa dioptimalkan.

Dirinya mengungkapkan ASEAN sendiri berencana membuat travel bubble yang memiliki konsep turis asing yg di wilayah ASEAN bisa keluar masuk dengan standar tertentu.

"Saya rasa ini bisa digunakan secara bertahap. Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno juga sudah punya rencana untuk memetakan go or not go sektor mana yang harus dibuka atau ditutup. Sektor pariwisata dengan memenuhi standar bisa mempengaruhi perekonomian di 2021 mendatang," pungkasnya. (OL-6)