Produk Halal Tergantung Zat, Cara Memperoleh, Cara Pengolahan

SUATU produk disebut halal mengacu pada kriteria syariat Islam, seperti halal zatnya, halal cara memperolehnya, dan halal cara pengolahannya. Pada kriteria halal cara pengolahannya mensyaratkan proses produk halal yang mencakup rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan produk, seperti penyediaan barang, pengelolaan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, serta penjualan.

Rangkaian kegiatan itu memerlukan sistem rantai pasok yang menjamin kualitas proses produk halal. Itu disampaikan Ketua PBNU Marsudi Syuhud dalam talkshow online bertajuk Logistik Halal di Tengah Pandemi yang dilaksanakan melalui aplikasi Zoom dan ditayangkan langsung pada Youtube channel BGRLogistics.

Lebih lanjut, Marsudi menjelaskan pada prinsipnya logistik halal merupakan proses penanganan arus bahan atau produk melalui rantai pasokan yang sesuai dengan standar halal. Fokus dari halal berdasar pada pemisahan, bukan pada deteksi atau kecurigaan semata. "Pada posisi ini, logistik halal akan memastikan konsistensi penanganan halal seperti harapan masyarakat muslim dengan mengacu pada UU No 33 Tahun 2014," kata Marsudi.

pada acara yang sama, Direktur Utama Sucofindo Bachder Djohan Buddin menyampaikan untuk mendukung logistik halal pihaknya memiliki lembaga sertifikasi produk terakreditasi, lembaga inspeksi yang terakreditasi, laboratorium pengujian halal terakreditasi, Sucofindo Centre for Learning & Development (SCLD), pusat kajian halal, serta auditor halal yang tersertifikasi BNSP.

Proses logistik halal dimulai dari awal bahan baku sampai dengan konsumen. Di sini BGR Logistics berperan untuk memastikan kualitas suatu produk dan ketelusuran produk mulai dari awal sampai dengan akhir diterima konsumen. "Perusahaan penyedia jasa logistik halal harus memiliki Sistem Jaminan Halal (SJH) untuk menjamin kualitas kehalalannya," ucap Bachder.

Pemerhati logistik dan industri halal Sitta Rosdania mengimbuhkan bahwa halal merupakan hadiah dari Tuhan untuk semua manusia, bukan hanya muslim. Halal sebenarnya, tambah Sitta, bersifat universal yang mencakup healty, hygiene, safety, fairness, dan ethical.

Direktur Utama PT Bhanda Ghara Reksa atau BGR Logistics M Kuncoro Wibowo menyampaikan bahwa peran pihaknya mulai dari penyimpanan, pengemasan, hingga pendistribusian. Logistik halal harus bisa traceable sehingga mudah dilacak.

Salah satu yang dilakukan BGR Logistics untuk itu ialah melalui aplikasi Warung Pangan sehingga UMKM akan mendapatkan produk yang terjamin kehalalannya. Logistik halal akan berdasar pada pemisahan antara produk halal dengan nonhalal yang dilakukan agar tidak terjadi kesalahan penanganan barang, tidak saling terkontaminasi, serta memastikan konsistensi penanganan halal logistik sebagaimana harapan para muslim.

BGR Logistics menggandeng Sucofindo sebagai badan sertifikasi halal logistik di Indonesia. Aplikasi Warung Pangan yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi & UKM sejak Agustus 2020 akan mendistribusikan pangan mulai dari hulu (petani, peternak, nelayan, serta produk-produk dari BUMN klaster pangan) sampai dengan hilir (UMKM dan konsumen). "Dengan memiliki sertifikasi halal, ini akan membuat para UMKM dan Konsumen senang karena proses pengadaan, pengemasan dan pendistribusian dijamin kehalalannya oleh kami," pungkas Kuncoro. (RO/OL-14)