PENYAKIT Moluskum kontagiosum (MK) merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang masih asing di telinga masyarakat. Padahal, penyakit ini sangat menular.
“Mengenali gejala penyakit ini tidak mudah, sehingga deteksi dini sulit dilakukan,” kata CEO Klinik Pramudia, Anthony Handoko, belum lama ini.
Moluskum kontagiosum (MK) merupakan infeksi pada kulit yang disebabkan poxvirus. MK menimbulkan benjolan dengan ukuran diameter biasanya kurang dari 0,25 inci dan memiliki titik kecil di tengah benjolannya.
Penyakit ini merupakan infeksi virus yang sangat menular dan dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak kulit ke kulit, berbagi pakaian, atau hanya dengan menyentuh benda yang disentuh penderita yang terinfeksi.
Penularan MK terjadi karena kontak langsung pada kulit yang erat dan berulang (seksual maupun nonseksual) serta autoinokulasi pada garukan.
“Masa inkubasinya berlangsung antara 2- 6 bulan. Bentuk klinis dari gejala di kulit hampir menyerupai jerawat dan cepat menjadi banyak,” kata Anthony.
MK pada anak merupakan infeksi virus yang menyerang kulit, sedangkan MK pada dewasa dianggap sebagai penyakit infeksi menular seksual (IMS).
Untuk mencegah tertularnya dari virus MK, selain menghindari kontak fisik dengan penderita, masyarakat perlu untuk selalu menjaga kesehatan dan imunitas tubuh, serta selalu menjaga kebersihan.
“Berobatlah segera ke dokter kulit dan kelamin, jika mendapati jerawat yang cepat sekali bertambah banyak di sekitar area genital (kelamin) pada orang dewasa dan di sekitar punggung, kaki, tangan, dan dada pada anak,” cetusnya.
Klinik Pramudia selama setahun terakhir menangani 2-4 kasus MK per bulan pada anak usia 2-10 tahun maupun dewasa. Ditemukan juga beberapa kasus MK pada pasien dengan gangguan sistem imun seperti pada penderita HIV.
Bila diobati dengan benar dan tidak terjadi kontak ulang terhadap sumber penularan, menurut Anthony, jarang terjadi kekambuhan pada MK. “ Pengobatan pada anak jauh lebih sulit daripada orang dewasa,” pungkasnya. (Ata/H-2)
