Kepastian Vaksin Dorong Perbaikan Belanja Konsumsi

HASIL sementara dari uji coba vaksin tahap akhir Pfizer Inc sangat positif. Perusahaan melaporkan hasil sementara uiji coba fase III tersebut yang dinyatakan 90% efektif.

Menanggapi itu, pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Bruce Aylward, mengatakan vaksin covid-19 yang sudah dapat diluncurkan pada Maret 2021 itu secara fundamental dapat mengubah jalannya pandemi.

“Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Ini hanya hasil sementara, tetapi beberapa hasil yang sangat positif datang hari ini yang semoga menjadi harapan besar bagi seluruh dunia saat kita bergerak maju,” kata Aylward pada sidang tahunan WHO yang dihadiri 194 negara anggota forum, Senin (9/11).

Pfizer mengonfirmasi vaksin covid-19 eksperimentalnya lebih dari 90% efektif sehingga meningkatkan harapan baru bahwa pandemi akan segera berlalu setelah menginfeksi lebih dari 50 juta kasus dan 1,2 juta kematian.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga menyambut positif laporan Pfi zer tersebut. Hal itu sesuai dengan harapan untuk segera mengakhiri pandemi. “Berita vaksin yang menggembirakan,” katanya dalam sebuah twit.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan kepastian vaksin akan mendorong perbaikan belanja konsumsi.

“Adanya sentimen vaksin yang muncul di Amerika akan menjadi sebuah daya tarik sendiri bagi perbaikan daya beli masyarakat, khususnya dalam menatap liburan akhir tahun dan 2021,” ujarnya, kemarin.

Menurutnya, dalam kondisi pandemi, ekonomi tidak akan mungkin beroperasi 100% karena adanya protokol kesehatan. Game changer-nya ialah vaksin. Namun, pemerintah juga harus bersiap seandainya proses vaksin memakan waktu, termasuk distribusinya.

“Vaksin Merah Putih dari Indonesia pun sejauh ini masih belum ada informasi lebih lanjut. Hal ini akan membuat masyarakat masih khawatir untuk mendorong keinginan berbelanja di tengah situasi dan kondisi saat ini,” tambah Nico.

Untuk itu, lanjutnya, Pfizer dan Moderna diharapkan menjadi salah satu dorongan baru bagi ekspektasi dan harapan akan perbaikan ekonomi dan daya beli masyarakat, didukung program dari pemerintah.

Di sisi lain, Regulator Kesehatan Brasil, Anvisa, mengatakan pihaknya telah menangguhkan uji klinis vaksin covid-19 yang dikembangkan Tiongkok setelah insiden merugikan yang melibatkan sukarelawan. (Try/Van/CNA/X-7)