Ancaman Karhutla Terjadi Setiap Saat

KEBERHASILAN Indonesia menekan laju kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga 76,2% jika dibandingkan dengan tahun lalu harus terus diikuti dengan kewaspadaan tinggi.

Pasalnya, ancaman karhutla diprediksi masih terus menghampiri Indonesia. Keberadaan generasi muda peduli karhutla yang tergabung dalam Manggala Agni atau Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan Indonesia dinilai Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPI KLHK) Ruandha Agung Sugardiman telah membawa nilai positif terhadap pengendalian karhutla.

“Generasi muda terbukti berperan dalam pengendalian karhutla. Saya percaya dengan energi dan semangat yang dimiliki anak muda dapat menjadi agen perubahan yang membuat bangsa ini jauh lebih baik ke depan,” kata Ruandha dalam webinar bertajuk Generasi
Muda Peduli Kebakaran Hutan dan Lahan, kemarin.

Untuk diketahui, Manggala Agni dalam bertugas selalu bahu-membahu mengendalikan karhutla meliputi pencegahan, pemadaman, dan penanganan pascakebakaran hutan. Pada kesempatan di webinar tersebut beberapa anggota Manggala Agni menuturkan pengalamannya saat memadamkan karhutla.

“Kendala kami ada pada wilayah jangkauan yang tak ada aksesnya, juga pada daerah tak ada jaringan internet sehingga komunikasi kadang terputus ketika menjalankan tugas di lapangan,” kata Ketua Manggala Agni Daerah Operasi Tanah Laut, Dody Ronald.

Kendala lain juga terjadi saat ada penolakan masyarakat terhadap kehadiran mereka saat hendak melakukan pemadaman. Hal itu biasanya berkaitan dengan kearifan lokal daerah setempat. Mereka mengakui pemadaman karhutla tidak hanya masalah teknis, tetapi nonteknis juga sering muncul. Makanya, Manggala Agni meminta semua pihak untuk terlibat positif dalam upaya pemadaman karhutla yang terjadi setiap tahunnya. (Wan/H-1)