Stephanie Poetri Tunda Kuliah untuk Bermusik

BAGI penyanyi Stephanie Poetri, 20, musik telah menjadi bagian dari hidupnya. 

Namun, siapa sangka, meski terlahir sebagai anak seorang diva musik Indonesia Titi DJ, Stephanie mengaku justru banyak belajar tentang musik dari sang ayah yang juga merupakan guru musik di sekolahnya.

“Musik selalu menjadi bagian dari hidupku, bahkan aku sering merasa punya kehidupan yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya karena semua orang kenal mamaku, dan aku juga tumbuh serta dikenal sebagai anak dari Titi DJ. Baru-baru ini aja aku mulai memperkenalkan diriku sebagai Stephanie Poetri,” ujar Stephanie saat diwawancarai mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dalam podcast-nya pada Rabu (9/9).

“Tapi aku kenal musik justru dari ayahku karena dia merupakan guru musik di sekolahku. Aku banyak belajar musik darinya. Aku ingat dulu saat di Amerika, saat itu kami ada dalam perjalanan naik kereta, ayah pertama kali ngajarin aku nulis lagu. Seperti pada umumnya laki-laki desa dari daerah Huston, dia ngajarin aku nulis lagu country, yang menurutku lagunya seperti sebuah cerita. Mungkin itulah mengapa kebanyakan lagu-laguku nuansanya agak deskriptif,” sambung Stephanie.

Stephanie menegaskan bahwa keputusannya untuk terjun di dunia musik tersebut murni merupakan keputusan sendiri dan bukan intervensi dari kedua orangtuanya. 

“Mereka tidak memaksaku untuk terjun ke dunia musik mengikuti karier mereka di industri ini. Mereka selalu menekankan, lakukan apa pun yang kamu inginkan, yang penting nggak negatif,” papar Stephanie yang pernah mengikuti ajang Indonesian Idol Junior.

“Cuma aku merasa karena aku tumbuh di satu lingkungan yang sangat dekat dengan musik, aku mulai sadar, jika aku tidak melakukan sesuatu dengan apa yang ada di sekitarku ini maka aku akan membuang banyak pelajaran berharga dari ayah dan mamaku,” imbuhnya.

Pelantun lagu Bimbang itu juga mengaku bahwa sebenarnya ia merupakan orang yang pemalu. Stephanie bahkan sempat berkeinginan untuk menjadi penulis lagu ketimbang bernyanyi.

Buahkan hasil

Stephanie juga mengatakan keputusan untuk menunda kuliah hanya demi untuk fokus bermusik merupakan hal terberat yang pernah ia ambil dalam hidupnya. 

“Ada satu hal yang tak bisa aku lupain, yaitu waktu aku memutuskan untuk ambil gap years dua tahun yang lalu untuk fokus bermusik. Kadang ada beberapa bulan aku merasa kecewa dengan pilihanku itu, apalagi saat melihat teman-temanku lanjut kuliah, sementara aku tidak,” ungkapnya.

“Tapi aku menemukan sisi positifnya, karena aku nggak tahu apa yang akan aku lakukan sekarang kalau aku nggak ambil gap years itu. Aku pasti nggak punya kesempatan untuk bernyanyi seperti hari ini,” sambung Stephanie.

Pengorbanannya pun membuahkan hasil. Tak main-main, ia berhasil mendapatkan kontrak dengan salah satu label rekaman besar di Amerika, 88rising, label yang juga menaungi penyanyi hip hop Rich Brian. “Aku selalu bilang kepada diriku bahwa ini mungkin agak berat buatku, tapi mungkin ini adalah bagian dari rencana Tuhan untuk hidupku,” pungkasnya. (H-3)