Pengembangan Vaksin Merah Putih Berlanjut

PENGEMBANGAN vaksin Merah Putih yang masih dalam tahap uji klinis akan terus berlanjut meskipun sebanyak 50 juta dosis bahan baku vaksin covid-19 ready to fill (RTF) dari Sinovac, Tiongkok, dipastikan akan diterima PT Biofarma.

"Iya, tetap berlangsung, vaksin Merah Putih tetap akan diproses dan dijalankan sesuai fase-fase dan protokolnya. Jadi, harus disiplin
terhadap protokol yang telah ditetapkan karena membuat vaksin harus penuh kehati-hatian dan kepercayaan data yang luar biasa," kata Deputi Kesehatan Kemenko PMK Agus Suprapto, kemarin.

Sementara itu, terkait obat buatan Universitas Airlangga Surabaya yang dinyatakan Badan POM belum bisa diterima karena banyak prosedur yang dilanggar, Agus menyebut tahapan-tahapan yang penting harus diulangi. "Tetap harus diproses untuk kepentingan bagian-bagian terpenting itu. Memang dugaan adanya cutoff, ya, tetapi jika cutoff yang suatu critical, ya, tidak boleh. Jadi, harus dikembalikan kepada kepentingan keselamatan pasien, kualitas pengobatan harus tetap bagus," ujarnya.

Secara terpisah, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan secara nasional, ada beberapa inisiatif penelitian yang dikembangkan terkait dengan vaksin covid-19. Pasalnya, untuk bisa efektif, vaksin harus melalui proses dan prosedur yang benar.

"Semua negara berlomba untuk mendapatkan akses vaksin. Maka itu, apa pun yang akan kita pilih, entah satu atau multiple, kita pastikan mendapatkan informasi yang jelas, dilakukan uji dengan baik, transparan sehingga saat diaplikasikan dapat melindungi masyarakat," ujar Wiku.

Terkait dengan vaksin, pemerintah Papua Nugini, kemarin, memblokade kedatangan sebuah penerbangan yang membawa pekerja dari Tiongkok. Itu terjadi setelah operator tambang Ramu Nico Management (MCC) Ltd milik Tiongkok mengatakan karyawan mereka telah diberi vaksin virus korona dalam uji coba yang diduga tidak sah.

Penambahan kasus

Data Kementerian Kesehatan, kemarin, mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif covid-19 menjadi 153.535 setelah ada penambahan sebanyak 2.037 orang. Pasien sembuh menjadi 107.500 setelah ada penambahan sebanyak 2.302 orang.

Selanjutnya, untuk kasus meninggal menjadi 6.680 dengan penambahan 86 orang.

Akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 22.152 dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 2.036.771.

DKI Jakarta melaporkan ada 615 kasus baru dan 690 pasien sembuh. Kemudian Jawa Timur melaporkan 279 kasus baru dan 331 pasien sembuh. Sementara itu, Jawa Tengah melaporkan 188 kasus baru dan 58 pasien sembuh. (Fer/Hym/AFP/X-11)