GSI Lab Mampu Tes PCR Berkapasitas Besar

JUMLAH tes polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan di Indonesia masih relatif rendah, padahal alat tes ini menjadi standar pemeriksaan covid-19 karena dapat mendeteksi materi genetik virus. Penyebabnya, antara lain ialah keterbatasan fasilitas laboratorium. Oleh karena itu, Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab) meluncurkan laboratorium tes PCR berkapasitas besar pertama di Indonesia.

“GSI Lab hadir untuk meningkatkan kapasitas testing di Indonesia dan mendukung program-program pemerintah dalam menangani covid-19 dan juga tentunya dalam memulihkan ekonomi nasional,” kata Direktur Utama GSI Lab Nino Susanto dalam konferensi pers, kemarin. GSI Lab disebut mampu melakukan tes PCR dengan kapasitas hingga 5 ribu tes per hari.

“GSI Lab dibangun dengan standar yang baik, yakni memenuhi biosafety level (BSL) 2 yang sesuai dengan ketentuan WHO dan Kementerian Kesehatan, disupervisi oleh dewan ilmiah, dan memiliki SDM yang berkompeten di bidang genomika,” jelas Nino.

GSI Lab juga meluncurkan #SwabAndSaveIndonesia, yaitu sebuah program untuk membantu masyarakat yang kesulitan mengakses tes PCR. Program ini mengajak perusahaan dan individu berkontribusi dalam solidarity fund yang akan dialokasikan untuk melakukan tes PCR gratis kepada masyarakat yang membutuhkan dan dalam rangka program surveillance.

Dalam kesempatan yang sama, pendiri Benihbaik.com Andy F Noya menuturkan pemerintah tidak bisa bertindak sendiri dalam mengatasi pandemi covid-19. Dibutuhkan gotong royong dari berbagai pihak, termasuk masyarakat untuk penanganan covid-19.

“Kita tahu persis sudah sekitar Rp700 triliun dikucurkan untuk penanganan covid-19 dan ini menjadi beban APBN kita sehingga saya melihat bahwa apa yang dilakukan GSI Lab merupakan terobosan penting bagi masyarakat untik memanfaatkan secara optimal,” ujarnya.

Masyarakat yang ingin berkontribusi di Benih Baik dapat dilakukan melalui link https://benihbaik.com/campaign/tes-pcr-gratis-untuk-masyarakat. (Aiw/H-3)