Tetap Kreatif di Tengah Pandemi

Sebagai salah satu pelaku industri kreatif, Sanjaya juga merasakan dampak pandemi covid-19 ini pada usahanya. Omsetnya yang per bulan biasa mencapai Rp20 juta sampai Rp30 juta itu, bahkan sempat turun drastis. Selama tiga bulan pemerintah memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), ia tak memiliki pemasukan. Meski sempat dibuat kalang kabut oleh pandemi, tak lantas menyurutkan semangat Sanjaya untuk terus berkreasi mengampanyekan konsep dekorasi ramah lingkungan.

“Kalau untuk saat ini karena industri event itu total stop dari awal pandemi, jadi 3 bulan ini kita enggak ada kegiatan. Paling saya cuma ngerjain pesanan pribadi saja, dan itu saya kerjain sendiri,” terang CEO Bumi Kardus ini.

Tiap bulan Bumi Kardus biasa­nya mengadakan workshop rutin tentang pengolahan kardus di bengkelnya yang berada di Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Namun, karena pandemi, kegiatan workshop terpaksa ditiadakan, diganti dengan workshop online yang boleh diikuti siapa saja.

“Kita bikin kelas online untuk ngajak orangtua dan anak-anak tetap beraktivitas di rumah sembari berkreasi mengolah bahan-bahan bekas. Nanti kebutuhan desainnya kita kirim. Biasanya kita turunin tingkat kesulitan,  karena online itu kan lumayan ribet. Jadi kita kasih materi yang mudah-mudah saja, misalnya bikin topeng,” ungkap pria yang akrab disapa Baba itu.

Sanjaya mengaku belakangan banyak masyarakat yang mulai tertarik dengan kerajinan kardus bekas. Ia bahkan sering diundang mengisi berbagai workshop daur ulang di beberapa tempat, termasuk perusahaan dan sekolah, untuk mengajarkan cara mengolah kardus bekas.  Dengan begitu, sedikit banyak ia masih tetap memiliki penghasilan. (Bus/M-4)