Update Covid-19: Pasien Sembuh Capai 8.892 Orang

UPDATE perkembangan kasus covid-19 di Tanah Air pada Kamis (4/6) menunjukkan pasien sembuh mencapai 8.892 Angka tersebut meningkat signifikan sebanyak 486 orang dari hari sebelumnya.

Sementara itu, pasien terkonfirmasi positif covid-19 bertambah 585 orang sehingga angkanya menjadi 28.818 orang. Pasien meninggal bertambah 23 orang sehingga total menjadi 1.721 orang.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto menyebut bahwa beberapa provinsi mengalami peningkatan cukup signifikan. Kalimantan Selatan, misalnya, kasus positifnya meningkat cukup signifikan sebanyak 109 orang dengan nol kasus sembuh.

"Dari penyelidikan epidemiologi dan tracing yang dilakukan, ini adalah kontak erat di dua pasar yang terjadi dalam seminggu yang lalu," ujar Yuri, sapaan akrabnya, dalam teleconference di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (4/6).

Provinsi lain seperti DKI Jakarta meningkat 94 kasus dengan pasien sembuh 21 orang; Jawa Timur meningkat 90 kasus dengan pasien sembuh 290 orang; Sulawesi Selatan meningkat 54 kasus dengan 3 pasien sembuh; dan Sumatera Utara meningkatkan 44 kasus dengan 7 sembuh.

Baca juga :Masa Transisi Bisa Disetop Ketika Terjadi Lonjakan Kasus

Sementara itu, 19 provinsi dilaporkan memiliki tingkat kenaikan kasus positif covid-19 di bawah 10.

"Antara lain 9 kasus di Jawa Barat dengan 18 sembuh. Kemudian Kalimantan Timur ada 6 peningkatan dan 7 sembuh. Kemudian Jambi 2 peningkatan dan 10 sembuh," kata Yuri.

Beberapa provinsi juga dilaporkan tidak memiliki penambahan kasus positif seperti Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara.

"Kami masih melakukan pemantauan di seluruh provinsi terhadap 47.373 ODP. Pengawasan masih dilakukan terhadap pasien yang diduga covid-19 sebanyak 13.416 orang," jelasnya.

Yuri mengatakan bahwa secara keseluruhan kesadaran masyarakat sudah mulai bangkit dan cukup bagus. Untuk itu, dia mengapresiasi hal tersebut.

"Karena sudah mulai menyadari betapa pentingnya untuk rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir," jelasnya.

"Kemudian sudah mulai menyadari bahwa membutuhkan masker setiap keluar rumah dan betul-betul selektif untuk keluar rumah hanya untuk hal-hal yang dirasakan penting," pungkasnya. (OL-2)