NEWSTICKER

Gangguan Mental pada Makanan

Media Indonesia

17/5/2019 07:10

Gangguan Mental pada Makanan — Ilustrasi MI(MI/Duta)

PENELITI dari Universitas York di Toronto, Kanada, mengingatkan seseorang yang sangat fokus menyiapkan makanan dan hanya memakan makanan sehat merupakan bentuk gangguan mental.

Obsesi tidak wajar akan konsumsi makanan sehat itu disebut orthorexia nervosa.

Peneliti menemukan bahwa diet yang umum seperti vege-tarian dapat meningkatkan risiko seseorang menjadi orthorexia nervosa.

"Ini dapat menyebabkan kekurangan gizi atau membuat penderitanya sangat sulit bersosialisasi dengan orang-orang," kata penulis senior Dr Jennifer Mills, seorang profesor psikologi di Universitas York. (Dailymail/Yan/X-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Riky Wismiron

Berita Lainnya

Ilmuwan Temukan Sumber Energi Kelelawar Vampir Berasal dari Darah
22/7/2025 12:43
KELELAWAR vampir punya cara yang sangat aneh untuk mendapatkan energi. Hal itu diungkapkan para ilmuwan setelah menempatkan mereka di atas treadmill.
Pakar Kesehatan Bagikan Pesan Hidup Sehat hingga 100 Tahun
18/7/2025 11:15
Pola makan nabati yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal.
Ini Penjelasan Akademisi Soal Baiknya Tidur dalam Keadaan Gelap
11/7/2025 08:33
Ahli biologi, Joan Robert, berpendapat bahwa tubuh akan menghasilkan hormon melatonin ketika kita tidur dalam keadaan lampu dimatikan.
Pola BAB Bisa Tentukan Kesehatan Seseorang
10/7/2025 13:31
BAB terlalu sering atau terlalu jarang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mendasar.
Sinergi UI dan Korsel Bangun Gedung C-Hub Menjadi Pusat Kolaborasi dan Inovasi
01/7/2025 07:50
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Peneliti Temukan Cara Ubah Sel Kanker menjadi tidak Ganas
03/6/2025 09:25
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.