Gema Literasi dari Halaman Rumah Warga

PULUHAN buku berjejer rapi di rak sederhana yang disusun di teras rumah seorang warga. Di hadapannya, sejumlah bocah laki-laki tampak asyik membaca buku yang tersedia.

Di bagian lain teras rumah itu, beberapa anak perempuan dengan ceria bernyanyi diikuti petikan gitar yang dimainkan seorang remaja laki-laki.

Anak-anak SD tersebut ditemani seorang guru sedang singgah di taman bacaan masyarakat (TBM) Ruang Baca Rimba Bulan di Kelurahan Silaing Bawah, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat.

Ruang Baca Rimba Bulan ialah salah satu dari 15 TBM di Padang Panjang. Meski bernama taman baca, tetapi yang tersedia bukan hanya ruang baca dan koleksi buku, melainkan juga ada aktivitas lain untuk meningkatkan interaksi antarwarga, pemberdayaan masyarakat, serta yang terpenting mendidik anak-anak menjadi generasi gemar membaca, kreatif, dan mandiri.

“Ruang Baca Rimba Bulan dibuat untuk mendukung lite­rasi. Tempatnya sederhana saja, memanfaatkan halaman rumah saya. Mampir baca buku atau diskusi di sini gratis,” kata pengurus Ruang Baca Rimba Bulan, Alvin Nur Akbar, beberapa waktu lalu.

Sejak Oktober 2018, bebera­pa kegiatan yang pernah dilaksanakan, di antaranya diskusi dan motivasi bersama Duta Baca Sumbar, berbagi ilmu menulis bersama tim jurnalis, dan kunjungan penyair asal Singapura. Selain itu juga pernah digelar diskusi yang membahas gempa dan diskusi lainnya.

Tahun ini, imbuhnya, kegiatan akan difokuskan guna menarik minat baca anak-anak. “Kami siapkan kegiatan baru untuk menambah kreativitas mereka, antara lain kelas musik, tahfiz Alquran, dan melukis,” sahut Alvin.

Ketua Forum Pegiat Literasi Padang Panjang Muhammad Subhan menambahkan, Ruang Baca Rimba Bulan hadir dari hasil swadaya para relawan pegiat literasi.

Fasilitas yang tersedia, seperti rak buku, meja, dan kursi dibuat dengan memanfaatkan barang bekas yang kemudian dipoles agar tampak lebih menarik. (Ant/H-3)