Cegah Jentik Nyamuk, Dinkes DKI Galakkan 1 Rumah 1 Jumantik

SALAH satu faktor yang mempengaruhi perkembangan nyamuk dan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah kondisi iklim. Iklim berperan dalam memberikan lingkungan yang kondusif untuk nyamuk berkembang, sehingga Iklim menjadi faktor penting, terutama diawal masa perkembangan nyamuk.

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi bulan ini akan terjadi hujan dengan curah hujan cukup tinggi di wilayah DKI Jakarta.

"Untuk mencegah penyebaran jentik nyamuk di bulan Maret, Dinas Kesehatan DKI Jakarta selalu mengimbau bagi segenap lapisan masyarakat bahwa kolaborasi gerakan satu rumah satu kader Juri Pemantau Jentik (Jumantik) itu menjadi suatu jawaban dan saling sadar diri untuk menjaga kebersihan, memastikan bahwa lingkungan kita bebas dari jentik nyamuk," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, dalam acara press conference di Jakarta, Senin (4/3).

Baca juga: Pendaftaran UTBK Kembali Dibuka, Peserta Diminta Bersabar

Ia mengatakan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta terus berusaha dengan kolaborasi satu rumah satu Jumantik. Ia menyebutkan, peran media menjadi sangat penting untuk antisipasi apabila ada warga yang mengalani demam tinggi mendadak dalam waktu dua hari harus segera mencari pertolongan ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Wilayah DKI Jakarta yang memiliki potensi pasien dengue tertinggi terdapat di 3 kota yaitu Jakarta Timur, Jakarta Selatan,dan Jakarta Barat. Hal tersebut dikarenakan ketiganya hampir seimbang jumlah pasien yang terjangkit dengue.

"Beberapa temuan Dinas Kesehatan DKI Jakarta adalah banyaknya lahan kosong yang berpotensi menjadi tempat pertumbuhan nyamuk. Untuk saat ini, Wali Kota susah mengerahkan tim kelurahan PPSU bersama warga dan kader Jumantik untuk memastikan lahan kosong dan bebas dari genangan air dan perindukannya," pungkasnya. (OL-6)