Surat Kabar, Penjaga dan Pendidik Warga Berbahasa Indonesia

KALANGAN media cetak atau surat kabar dinilai menjadi lembaga terdepan dalam penggunaan bahasa Indonesia, sekaligus penjaga bahasa dan mendidik warga bangsa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik.

"Kami apresiasi kalangan media cetak atau surat kabar yang mempelopori penggunaan Bahasa Indonesia.Melalui surat kabar inilah tidak terasa turut mendidik masyarakat Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik," kata Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Hurip Danu Ismadi pada penyerahan penghargaan media cetak nasional terbaik di Sentul, Jawa Barat, Selasa (29/12).

Menurut Hurip, dengan membaca surat kabar masyarakat secara tidak langsung berlatih dan belajar berbahasa Indonesia dengan baik sehingga terdidik oleh surat kabar itu.

Ia mencontohkan tulisan opini atau editorial amat strategis mendidik masyarakat Indonesia.

"Jadi surat kabar telah berkontribusi mendidik masyarakat dalam membaca dan menggunakan Bahasa Indonesia secara baik," tandasnya.

Kepala Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Gufran Ali Ibrohim menambahkan penghargaan ini untuk memastikan bahwa media cetak lah penjaga Bahasa Indonesia dari ancaman dan gerusan bahasa asing yang semakin mewabah di era globalisasi.

"Jadi pemberian penghargaan ini untuk kita bersama dalam merawat bersama bahasa Indonesia. Kita mendorong warga bangsa dan media massa untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan cermat, apik dan santun," kata Gufran.

Dia kembali berharap agar apresiasi kepada media cetak nasional dapat menjad tauladan bagi media cetak lainnya.

Dalam kesempatan itu, diumumkan sejumlah kalangan media cetak nasional yang meraih penghargaan pengguna Bahasa Indonesia terbaik yakni Harian Media Indonesia yang diwakili Kepala Divisi Content Enrichment Teguh Nirwahyudi, juga media cetak lainnya, seperti Kompas, Republika, Koran Tempo, Suara Pembaruan dan Radar Bogor.(Q-1)