22 Bus Transportasi Jamaah Haji Mogok

KEKACAUAN  pelayanan haji tidak berhenti sampai urusan visa e-hajj. Ketua kelompok pengawas haji Indonesia Slamet Effendy Yusuf menyampaikan dari laporan pihaknya yang berada di Arab Saudi, Sampai hari Rabu (9/9), sebanyak 22 bus yang mengalami masalah untuk angkutan haji dari Madinah ke Mekkah.

"Dari 22 bus itu, 13 di antaranya adalah bus Abusarhad, yang oleh KPHI telah disampaikan kepada dirjen haji, kementerian agama maupun presiden untuk tidak disewa lagi," ujarnya melalui telpon Rabu malam (9/9).

Sebab, diutarakan Slamet, sejak dahulu, bus ini sering bermasalah dan tahun lalu sudah tidak disewa atau di blacklist. Namun tahun ini di sewa lagi.

"Yang disarankan KPHI, angkutan untuk dari madinah ke mekah dan sebaliknya tidak memakai bus standar, melainkan harus bus yang di-upgrade. Sekarang jadi terbukti (masalah pada angkutan). Hal ini diperparah dengan cuaca rata-rata antara 51-52 derajat. Jadi Anda busa bayangkan jika ada kendaraan yang mogok di tengah jalan,"

Selain itu bus untuk mengangkut jamaah haji, ujar Slamet, tidak memiliki bagasi yang cukup untuk mengangku barang-barang jamaah. Akibatnya, Akibatnya banyak KBIH di sana harus sewa truk untuk bagasi. Ini menunjukkan bahwa tidak ada perencanaan yang baik dan ada pengabaian kementerian agama terhadap saran-saran KPHI.

"Mereka lebih menuruti kehendak Naqabah. Itu asosiasi bus," jelasnya. Untuk itu, KPHI menyarankan ada rencana darurat, setidaknya nanti pada saat perjalanan jamaah dari Makkah ke Madinah.

"Kalau bisa sejak sekarang. Jangan sampai terjadi lagi seperti yang sekarang. Sekali lagi ke depan sebaiknya mereka (pemerintah) mendengarlah saran-saran dari berbagai pihak. Walaupun pemerintah beralasan penggunaan bus standar atas saran DPR. Itu alasan pemerintah,"

Tapi seharusnya, kata Slamet, mestinya pemerintah juga mendengarkan saran lembaga yang melakukan pengawasan, yang langsung memeriksa bus pada saat itu dan pengalaman mereka dari masa lampau. (Q-1)