14 Tim LDP Mulai Dampingi Penyintas Gempa Palu dan Donggala

KEMENTERIAN Sosial (Kemensos) menyiapkan 14 tim layanan dukungan psikososial (LDP) untuk melakukan pendampingan dan memberikan pemulihan trauma bagi para korban penyintas pasca gempa bumi di Kabupaten Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kemensos Harry Hikmat mengatakan tim LDP akan betugas mulai hari ini, Rabu (3/10). Mereka berada di 10 titik pengungsian.

"Hari ini mulai efektif. Tim LDP menyatu dengan dapur umum," ujar Harry ketika dihubungi Media Indonesia, Rabu (3/10).

Tim LDP Kemensos, imbuhnya, terdiri dari Tim LDP Kemensos, Psikolog dari Universitas Hasanuddin, Tim LDP World Vision Indonesia, Psikolog dari Universitas Maranata di Bandung, dan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial di Bandung. Mereka ditempatkan di di Kelurahan Tatura Kecamatan Palu Selatan, Kelurahan Lere Kecamatan Palu Utara, dan Kelurahan Baru Kecamatan Palu Utara.

"Kegiatan yang dilakukan antara lain Play therapy atau terapi rekreasional, Community based, Assessment dan pendekatan kelompok," tuturnya.

Sepuluh titik dapur umum yang dimaksud yaitu Kantor Dinas Sosial Provinsi Sulteng dikelola oleh Tagana Gorontalo dan Sulteng, Rumah Jabatan Gubernur dikelola Tagana Provinsi Kalsel, Lapangan Wali Kota Palu dikelola Tagana Kabupaten Tojo Una Una, Desa Kawatuna dikelola Tagana Kab. Morowali Utara , Balaroa dikelola Tagana Kabupaten Luwu Timur, Dinas Kesehatan Kartini dikelola Tagana KabupatenToraja Utara, Kelurahan Siranindi Palu Barat dikelola Tagana Kabupaten Pohuwato, Universitas Muhammadiyah dikelola Tagana Kabupaten Tojo Una Una, rumah Jabatan Bupati Donggala dikelola Tagana Sulawesi Barat, dan Kabupaten Toli-Toli, serta Kabupaten Sigi dikelola Tagana Manado.

Selain pendampingan, Harry menjelaskan bahwa tim LDP juga melakukan pendataan pengungsi berdasarkan usia, jenis kelamin, kategori (kepala keluarga, ibu rumah tangga) dan kelompok rentan yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah Undata, dan data dari Polda Sulawesi Tengah serta Lapangan Belakang Universitas Tadulako.

"Mereka dibagi tugasnya ada yang memetakan lokasi pengungsi, pendataan korban meninggal,  pengolahan data dan menghimpun aduan masyarakat," terang Harry.

Kemensos, imbuhnya, bekerja sama dengan Tim Kesehatan Provinsi Gorontalo dan Universitas Tadulako,  membuka Posko di Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari kluster pengungsian dan  perlindungan sosial, Tim LDP dan klaster kesehatan. (OL-2)