Cegah Penyakit Jantung Sebelum Terlambat!

TIDAK ada satupun orang yang menginginkan terkena penyakit jantung. Apalagi, menurut hasil survei sampel registration system (SRS) pada 2014 di Indonesia, penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi semua umur setelah stroke yakni 12,9%.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2013 juga menunjukkan, prevalensi tertinggi penyakit kardiovaskular di Indonesia adalah penyakit jantung koroner (PJK) yakni sebesar 1,5%. Begitupun data World Health Organization (WHO), dari seluruh kematian akibat kardiovaskular sebanyak 7,4 juta (42,3%) diantaranya PJK.

dr. Andika Widyatama menjelaskan bahwa penyakit jantung merupakan kondisi ketika organ jantung mengalami kelainan. Kelainan pada jantung bisa melibatkan berbagai area, diantaranya pembuluh darah jantung, otot jantung, ataupun katup jantung.

"Penyakit jantung paling banyak terjadi pada kelompok umur 65-74. Namun ironisnya, PJK juga mulai banyak ditemui pada kelompok umur tidak terlalu tua antara 35-44 tahun," ujarnya dikutip melalui klikdokter.com.

Oleh karena itu, menurut dr. Andika, penting untuk mengetahui ciri-ciri atau gejala penyakit jantung sejak awal. Misalnya, nyeri pada bagian dada yang dirasakan seperti ditekan, ditindih, terasa berat, dan tumpul yang umumnya juga dialami bersamaan dengan sesak nafas.

Selain itu, rasa tidak nyaman di area lengan kiri, bahu, leher, rahang, hingga punggung. Keliyengan atau pusing juga dapat dirasakan ketika seseorang mengalami penyakit jantung, serta mual dan keringat dingun akibat jantung kekurangan suplai oksigen.

"Gejala penyakit jantung mungkin memang tidak mudah untuk dideteksi. Namun, alangkah baiknya mengenali semua gejala tersebut. Jika mengalami salah satunya segera periksakan ke dokter," ucap dr. Andika.

Namun terlepas dari itu, pada dasarnya penyakit jantung bisa dicegah. Antara lain dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak, olahraga teratur, hindari rokok dan melakukan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol secara berkala.

Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons, kolesterol dapat menjadi salah satu pemicu seseorang menderita penyakit jantung. Faktanya, orang dengan kadar kolesterol tinggi khususnya low density lipoprotein (LDL) memiliki risiko dua kali lipat terkena penyakit jantung.

"Meskipun, jika kolesterol tetap normal pun belum tentu terhindar dari penyakit mematikan yang satu itu. Tapi paling tidak, cegah, misalnya dengan diet rendah kolesterol," tutur dia.

dr. Alvin Nursalim menganjurkan, dengan seseorang menerapkan pola makan sehat, olahraga teratur, dan mengonsumsi suplemen yang tepat akan dapat menjaga kadar kolesterol sehingga terhindar dari risiko penyakit jantung yang membahayakan kesehatan dan jiwa.

Hal tersebut berlaku bukan hanya bagi seseorang yang belum atau tidak menderita penyakit jantung. Terhadap mereka yang terlanjur memiliki riwayat penyakit jantung juga harus terus diingatkan untuk menerapkan pola hidup sehat.

"Sebenarnya ada beberapa jenis suplemen yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (low density lypoprotein/ LDL). Misalnya, soy protein atau susu kedelai, beta-glucan, minyak ikan, stanol tumbuhan, flaxseed, atau coQ10," paparnya.

Pencegahan
Sekaligus untum turut memperingati Hari Jantung Sedunia di bulan ini, penting untuk kita sejenak ter-update mengenai hal mengenai penyakit jantung dan karenanya terus menjalankan pola hidup sehat khususnya agar dapat mencegah terkena penyakit jantung.

Nutrive Benecol dengan kandungan plant stanol ester dipercaya mampu membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Terbuat dari bahan alami tidak memiliki efek samping serta dapat dikonsumsi, baik oleh seseorang dengan riwayat kolesterol tinggi maupun normal.

Selain itu, produk keluaran Kalbe Nutritionals itu juga sudah melalui tahap uji di 70 laboratorium klinis berskala internasional dan terbukti dapat menurunkan kadar LDL hingga 10 sampai 17%. Plant stanol ester di dalamnya telah digunakan di hampir 30 negara yang mengklaim terjadi penurunan angka penderita kolesterol.

Cara kerja plant stanol ester sangat mudah. Strukturnya yang seperti kolesterol justru mampu memblok penyerapan kolesterol di sistem pencernaan. Dalam proses tersebut, plant stanol ester teruji klinis membantu menurunkan kolesterol total dan LDL dalam dua sampai tiga minggu konsumsi.

Dengan mengonsumsi Nutrive Benecol dua kali sehari setelah makan, kadar kolesterol berkurang secara signifikan dengan praktis dan mudah. Sebagai perbandingan, sebotol Nutrive Benecol mengandung 1,7 plant stanol ester atau setara tiga mangkuk oat, setara 15 buah apel, atau setara dengan 15 buah pisang.

Ada beberapa pilihan, diantaranya Nutrive Benecol smoothies dan Nutrive Benecol cereal drink dengan rasa vanilla veggie mix dan coklat. Minuman sereal tersebut dapat menjadi pengganti sarapan atau makanan selingan yang tinggi serat larut (hi-fiber dan sarat gizi).

Selain sudah diakui dan direkomendasi oleh dunia intetnasional, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) juga memberikan persetujuan serupa sejak 2015. Produk itu diklaim membantu menurunkan kolesterol antara tujuh sampai 10% dalam dua hingga tiga minggu serta mengurangi risiko serangan jantung. (Mut/X10-25)