Jemaah Haji Indonesia Mulai Tiba di Tanah Air

JEMAAH haji Indonesia mulai berdatangan di sejumlah daerah. Sebanyak 450 jemaah haji

Kloter 1 Debarkasi Surabaya asal Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mendarat di Bandara Juanda, Kabupaten Sidoarjo, kemarin dini hari.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 jam, seluruh jemaah mendarat dengan selamat menggunakan pesawat Saudi Arabian Airlines.

Sejumlah jemaah haji langsung bersujud syukur begitu turun dari pesawat. Jemaah lainnya memilih langsung naik ke bus menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya untuk pemeriksaan.

"Alhamdulilah, akhirnya selesai menunaikan ibadah haji dan pulang ke Indonesia," kata Satriyo, 35, salah satu jemaah haji.

Kedatangan 450 jemaah haji Kloter 1 Debarkasi Surabaya berjalan lancar. Sayangnya bus penjemput terlambat sehingga para jemaah haji menumpuk di apron bandara.

Di sisi lain, jemaah haji Kloter 1 Debarkasi Solo asal Tegal juga tiba kemarin siang setelah terlambat hampir 1 jam dari jadwal.

Raut wajah sebanyak 360 jemaah haji itu terlihat bahagia saat turun dari pesawat Garuda yang membawa mereka dari Arab Saudi.

Sebagian besar dari mereka pun bersujud syukur dan langsung masuk bus untuk menuju Asrama Haji Donohudan sebelum pulang ke daerah asal masing-masing.

"Tapi syukurlah tidak mengganggu kedatangan kloter berikutnya," papar Kasubbag Humas PPIH Debarkasi Solo, Afief Mundzir, kepada wartawan.

Sementara itu, jemaah haji Kloter 1 Debarkasi Palembang, Sumatra Selatan, sudah lebih dulu kembali ke Tanah Air pada Senin (27/8) malam. Sebanyak 450 jemaah haji itu berasal dari OKU Timur dan Lubuklinggau.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatra Selatan Alfajri Zabidi mengatakan proses pemulangan jemaah untuk Debarkasi Palembang sudah dimulai sejak 27 Agustus hingga 24 September mendatang.

"Hingga saat ini jemaah Debarkasi Palembang yang meninggal dunia di Arab Saudi berjumlah delapan orang," ujar Fajri.

Sesalkan isu pilpres

Gerakan politik #2019 Ganti Presiden yang sampai ke Tanah Suci dengan memanfaatkan momentum ibadah haji sangat disesalkan.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta hal itu tidak dilakukan untuk menghormati umat yang tengah menunaikan rukun Islam kelima.

"Kita berhaji dalam rangka ingin melaksanakan ibadah. Mari kita jaga bersama kota suci ini (Mekah dan Madinah) dari pengaruh-pengaruh luar yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan ibadah kita," kata Menag seusai me-ninjau perusahaan penyedia katering jemaah haji di Madinah, Arab Saudi, Senin (27/8).

Sebelumnya, viral di media sosial tentang sejumlah jemaah haji Indonesia yang mengusung spanduk dan kaus bertuliskan '#2019 Ganti Presiden'.

Bahkan, di sebuah hotel di kawasan Raudhah, Mekah, terbentang spanduk bertuliskan '#2019 Ganti Presiden, Umat Islam Wajib Memilih Pemimpin yang Amanah'. Di sampingnya ada spanduk kecil juga bertuliskan 'Kloter BDJ 05 Tabalong Kalsel'.

Namun, spanduk berbau Pilpres 2019 itu tak lama bertengger karena jemaah lain juga merasa keberatan dengan adanya spanduk berbau politik tersebut.

Menag pun mengajak semua pihak menahan diri untuk tidak membawa persoalan yang ada di dalam negeri ke Tanah Suci.

"Karena Tanah Suci ini milik kita bersama, milik umat Islam Indonesia tanpa adanya sekat-sekat perbedaan aspirasi politik praktis," tandas putra mantan menteri agama di era Presiden Soekarno, Saifuddin Zuhri, itu. (HS/WJ/DW/X-7)