Penyelenggaraan Haji Untungkan RI

PENYELENGGARAAN ibadah haji tidak sekadar pengguguran kewajiban rukun Islam kelima, tetapi memiliki makna strategis bagi Indonesia.

Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi, Mohammad Hery Saripuddin, menyampaikan hal itu seusai apel Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Mekah di halaman kantor Daker Mekah, kawasan Syisyah, King Fahd Street, di Arab Saudi, kemarin.

"Penyelenggaraan ibadah haji tak hanya ritual, tapi berdampak positif bagi hubungan RI dan Arab Saudi," kata Hery yang didampingi Kadaker Mekah Endang Jumali.

Selain hubungan kedua negara yang lebih erat lagi, lanjutnya, secara ekonomi juga bisa meningkatkan neraca perdagangan, investasi, dan pariwisata Indonesia. "Bayangkan, mulai tahun ini, penyedia katering haji diwajibkan menggunakan bumbu masak dari Indonesia untuk melayani 221 ribu jemaah haji Indonesia," ungkapnya.

Pasalnya, kata dia, kini katering haji harus bercitarasa Indonesia.

Jumlah jemaah haji Indonesia terbesar di dunia juga, sambungnya, meningkatkan daya tawar Indonesia di mata negeri kerajaan tersebut. "Contohnya, Universitas Islam Madinah mulai tahun ini menambah jumlah penerima beasiswa dari 150 orang menjadi 350 orang," tuturnya.

Belum lagi kebijakan open sky policy dunia penerbangan Arab Saudi, menurutnya, sudah dibuka mulai tahun ini untuk Indonesia.

Terkait penyelenggaraan haji 2018, Hery optimistis berlangsung dengan baik. "Saya sudah cek di lapangan, seperti tadi saya ke terminal haji di Al Haram, saya cek bus salawat (salat lima waktu) yang mengantarkan jemaah haji dari hotel ke Masjidilharam sudah oke semua," pungkasnya.

Sementara itu, dari Madina dilaporkan tim kesehatan haji Indonesia mengimbau para calon jemaah haji memperbanyak minum air putih atau zamzam karena cuaca di Arab Saudi saat ini cukup panas. ''Bila kurang minum, bisa berbahaya bagi kesehatan,'' kata anggota Tim Kesehatan Haji Indonesia, dr Luluk di Madina, kemarin.

Menurut dia, minum tidak perlu menunggu haus karena panas di Arab Saudi di atas Indonesia.

Bus salawat
Sebanyak 394 bus salawat siap melayani jemaah haji Indonesia. Sebelas rute di seluruh Mekah menjadi jalur utamanya. Nantinya setiap bus akan datang menjemput di halte yang telah disediakan tiap lima menit.

Bagi jemaah tak perlu khawatir sebab bus salawat akan beroperasi 24 jam sehari semalam.

"Bahkan jika hanya satu orang yang menunggu di halte, akan kita antar sampai Masjidilharam," ungkap Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Subkhan Cholid, saat meninjau terminal bus Ajyad, kemarin.

Dalam kesempatan ini Cholid mengajak serta Konsulat Jenderal RI di Jeddah Moh Hery Saripudin dan jajaran, Kadaker Makkah Endang Jumali, seluruh Kasi Transportasi Daker Mekah, dan petugas operasional transportasi.

Kegiatan ini digunakan sebagai ajang simulasi transportasi. "Sekaligus juga merupakan checking terakhir," katanya. Tujuannya ialah agar para petugas lapangan dapat mengetahui gambaran tugas mereka sesungguhnya. "Kita juga mengajak para pengemudi agar paham rute yang akan mereka layani pada saat operasional nanti," tambahnya. (AU/RZ/HS/FL/RF/WJ/X-10)