Jangan Cenderung Cari Permasalahan Saja

PADA 2045 Indonesia akan menghadapi banyak perubahan, di antaranya industri otomotif bertenaga listrik, menurunnya kebutuhan minyak bumi, berkembangnya teknologi cetak 3 dimensi (3D printing), dan berkembangnya teknologi robot dan kecerdasan buatan (artificial intelligent).

"Perubahan-perubahan tersebut menimbulkan pertanyaan besar. Apa yang harus kita siapkan mulai hari ini?" kata Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko saat kuliah umum di hadapan para sarjana baru Universitas Negeri Padang di Auditorium Universitas Negeri Padang, Jumat (16/3).

Oleh karena itu, daripada cenderung mencari-cari permasalahan, jauh lebih baik jika energi tersebut diarahkan untuk mencari solusi bersama. Sehingga perubahan yang sedang terjadi tetap dapat dirasakan secara positif oleh masyarakat luas.

Moeldoko mengajak anak-anak muda para sarjana baru ini untuk langsung menyingsingkan lengan. "Kedaulatan bangsa tidak akan pernah dicapai hanya oleh usaha Pemerintah. Diperlukan usaha bersama seluruh masyarakat, khususnya anak-anak muda," cetusnya.

Dalam kuliah Umum ini hadir 2.802 wisudawan/wati dan para orangtua yang mendampingi putera/puteri kebanggaan mereka.

Moeldoko memaparkan berbagai capaian pembangunan yang telah dan sedang dikerjakan oleh pemerintah, terutama dalam hal pembangunan sumber daya manusia.

Presiden Jokowi telah menegaskan komitmen pemerintahan yang dipimpinnya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak-anak Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Salah satunya adalah mendistribusikan lebih dari 18 juta Kartu Indonesia Pintar (KIP) di seluruh Indonesia.

Presiden juga telah mengalokasikan dana beasiswa untuk menempuh pendidikan lanjutan pascasarjana bagi lebih dari 16 ribu mahasiswa, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Khusus di Sumatera Barat, lanjutnya, hingga saat ini sudah didistribusikan lebih kurang 471 ribu KIP. Sehingga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang memadai, sebagai bagian dari perwujudan keadilan sosial.

"Berinovasilah atau kalian akan mati. Innovate or die!" tandas Moeldoko.

Itulah suasana umum dari Revolusi Industri 4.0. Revolusi 1.0 berpusat pada mekanisasi mesin-mesin. Berikutnya adalah revolusi yang ditopang dengan adanya tenaga listrik. Sementara Revolusi 3.0 mengandalkan elektronik dan teknologi informasi untuk mengotomatisasi produksi.

"Dalam Revolusi Industri 4.0, kita akan menghadapi suatu era di mana penggunaan sistem yang berbasis siber-fisikal menjadi kuncinya," imbuh Moeldoko.

Lebih lanjut disampaikanya, saat ini sedang memasuki era di mana perubahan berlangsung sangat cepat. Kata kuncinya ada lima yakni change, speed, risk, complexity, surprise. Teknologi bergerak sangat maju dan melahirkan permasalahan-permasalahan sekaligus peluang-peluang baru.

"Mereka yang tidak pernah memanjat memang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena orang yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah dan mencoba,” ujar Moeldoko mengutip petuah bijak Buya Hamka. (OL-2)