Awas, Soal Ujian Nasional Bocor

PENGAMAT pendidikan Doni Koesoema mengatakan persiapan menghadapi USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) perlu terus diperketat. Hal itu karena pelaksanaan ujian-ujian tersebut hingga saat ini masih dibayangi potensi kebocoran soal. Menurut Doni, hingga saat ini belum ada sistem yang maksimal untuk dapat mencegah praktik tersebut terjadi.

"Terbukti, ungkapnya, kasus dugaan kebocoran soal USBN dulu yang sempat tersebar melalui layanan pesan singkat Whatsapp sebelum hari ujian," ujar Doni, saat dihubungi Media Indonesia.

Selain itu, menurut Doni, masalah USBN juga masih mungkin terjadi dalam beberapa hal. Mulai dari ketidaksiapan sekolah hingga siswa di berbagai daerah. Untuk itu, berbagai hal masih perlu dipertimbangkan oleh semua pihak yang terkait untuk melaksanakan.

"Karena ketidaksiapan itu, kebocoran itu pasti ada. USBN keamanannya belum terjamin. Berbeda dengan soal Ujian Nasional (UN) yang disegel dari pusat," ujarnya.

Karena itu, lanjut Doni, sistem keamanan untuk menjamin tidak terjadinya kebocoran soal menjadi hal yang amat penting. Ia pun mengapresiasi rencana ujicoba penyelipan soal esai untuk soal USBN karena dianggap dapat membantu siswa mengembangkan cara berpikir kreatif. Namun, ia menegaskan jika terjadi kebocoran, upaya untuk mengembangkan kemampuan siswa melalui esai tersebut tidak akan berdampak baik.

"Untuk ujian sekolah soal esai itu bagus karena kita perlu mengajak peserta didik untuk memiliki cara berpikir tingkat tinggi yang tidak dapat dipotret secara langsung melalui model pilihan ganda. Tapi tetap kalau soalnya bocor sia-sia," ujar Doni. (Pro/X-2)