1793: Pahlawan Amerika Dipenjara di Prancis

THOMAS Paine ditangkap di Prancis atas tuduhan pengkhianatan.

Walau tuduhan tersebut tidak dijelaskan lebih rinci, dia sudah disidangkan secara in absentia dan dihukum pada 26 Desember.

Sebelum pindah ke Prancis, Paine menjadi tokoh penting dalam Revolusi Amerika sebagai pengarang Common Sense, tulisan yang sering dipakai George Washington untuk menginspirasi tentara Amerika ketika itu.

Paine pindah ke Prancis untuk bergabung dalam Revolusi Prancis, tetapi iklim politik yang tidak menentu malah berbalik menyerangnya.

Ketika dia datang pertama kali ke Paris, Paine disambut dengan hangat dan diberi kewarganegaraan terhormat oleh para pemimpin revolusi yang menyenangi buku antiroyaltinya berjudul The Rights of Man.

Meski demikian, tidak begitu lama, dia melakukan penentangan yang nyata.

Paine menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap hukuman mati dan dia sangat vokal menentang para revolusioner Prancis yang memberikan hukuman penggal kepada ratusan orang.

Dia juga menulis buku barunya yang provokatif, The Age of Reason, yang mempromosikan ide kontroversial bahwa Tuhan tidak memengaruhi tindakan manusia dan bahwasannya rasionalitas dan ilmu pengetahuan akan menang melawan religi dan takhayul.

Ketika dia ditangkap, Paine dijebloskan ke Penjara Luksemburg.

Penjara ini tidak seperti penjara pada umumnya karena dulunya merupakan bangunan bekas istana.

Paine pun diberi ruang yang besar lengkap dengan dua jendela dan dikunci dalam ruangnya pada malam hari saja.

Masuknya Paine ke penjara menimbulkan kemarahan besar AS.

Capres James Monroe dengan koneksi diplomatiknya berusaha membebaskan Paine dari penjara pada November 1794.

Ironisnya, setelah The Age of Reason diterbitkan, Paine malah dianggap anti-Kristus di negaranya sendiri, reputasinya pun hancur.

Dia meninggal dalam keadaan miskin pada 1809 di New York.