Taiwan Hadiri Festival Balinale

DELAPAN film asal Taiwan berpartisipasi dalam Balinale International Film Festival ke-11 yang digelar di Kuta, Bali, 24-30 September. Dari film sebanyak itu, lima di antaranya film pendek dan dan tiga lainnya film berdurasi panjang.

Film-film yang ikut serta dalam festival kali ini berjudul Paradoxical, The Village of No Return, Hanzi, Baumu, Cut, Temptations from the Doll, Tiam and Mimi's Summer, dan White Tunnel.

Direktur Divisi Informasi Taipei Economic and Trade Office (TETO) in Indonesia Yung Shoa Chen Kendra mengatakan tampilnya delapan film asal negeri itu pada ajang Festival Film Internasional Balinale merupakan wujud nyata dari kepedulian industri film Taiwan dalam bidang kemanusiaan, kebudayaan, dan hubungan antarbangsa.

"Tema yang kami usung ialah Connecting people to people. Dengan tema ini, kami ingin menyampaikan antara Indonesia dan Taiwan sudah terjalin kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan selama ini," ujarnya.

Ia juga mengatakan, dalam Balinale International Film Festival, Taiwan ingin memperkenalkan film bermutu ke masyarakat Indonesia. Karena itu, untuk menyuguhkan film-film tersebut, TETO bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

"Melalui kebudayaan, pendidikan, dan pariwisata, Taiwan bisa membuat masyarakat Indonesia lebih memahami Taiwan. Inilah tujuan utama kerja sama Taiwan dan Indonesia," ujar Yung Shoa Chen.

Sutradara Mu Ming Tsai menambahkan industri film di Taiwan berkembang pesat. Padahal, jumlah penduduk Taiwan hanya 23 juta jiwa.

Ia menilai hal itu tidak lepas dari peran pemerintah yang memberikan subsidi US$1 juta untuk pembuatan sebuah film. "Pemerintah memberikan subsidi besar, mulai penggarapan skenario, pengambilan gambar, produksi, hingga penayangannya," ujarnya.

Dalam penayangan film berjudul Paradoxical di festival kali ini, seluruh pemeran dan awak film itu akan hadir. (OL/H-2)